Penampilan arabian style mereka dipercantik dengan kalung, ankle boot hitam, dan turban berwarna senada pakaian. Keempat gadis berambut panjang tersebut tampak tak canggung bergaul dengan sapi-sapi kurban yang dijual di mal hewan itu.
Mereka tak takut untuk mendekat, bahkan sesekali menyentuh sapi-sapi tersebut. "Paling baunya saja ya, tetapi lama-lama terbiasa juga. Paling pas pertama datang saja, bau. Habis itu setengah jam sudah biasa," tutur Oshie (20).
Oshie adalah satu dari empat perempuan itu. Mereka adalah sales promotion girl (SPG) hewan jualan "mal" tersebut sekaligus pencinta hewan. Pada hari-hari biasa, Oshie adalah admin keuangan di showroom mobil milik Haji Doni yang berlokasi di daerah Taman Mini, Jakarta Timur.
Dicium sampai diseruduk sapi
Ketika kali pertama direkrut Haji Doni untuk menjaga sapi, Oshie mengaku punya pengalaman mengesankan bersama salah satu sapi yang dijaganya. "Waktu itu, lagi mau foto-foto sama sapi. Mungkin aku berdirinya terlalu dekat, terus tiba-tiba pahaku dijilat sapi," kata Oshie lalu tertawa.
Junita (19), SPG lain, malah mengaku pernah diseruduk sapi jualannya. Waktu itu pun, dia dan teman-temannya lagi-lagi sedang hendak berfoto bersama. "Kami fotonya ngebelakangin dia (sapi) dan terlalu dekat," ujar dia.
Gadis yang kesehariannya adalah admin keuangan di perusahaan properti Haji Doni ini melanjutkan ceritanya, "Sapinya itu lagi makan, mungkin kesel, terus aku yang diseruduk, tetapi nggak sakit kok."
Sapi ber-barcode
Pegawai di mal yang menjual sapi ini mempekerjakan belasan karyawan laki-laki di bagian penjualan, selain keempat gadis itu. Dua gadis lain adalah Neni (20) dan Mayang (20). Semua petugas yang berjualan sapi ini mendapat pelatihan soal sapi sebelum bertugas.
Mereka semua diajari pula menggunakan perangkat tablet yang dipakai untuk transaksi jual-beli. "Ini kan kayak mal beneran. Setiap sapi beda-beda harganya," tutur Neni.
Kalau ada pembeli yang ingin membeli sapi tertentu, lanjut Neni, para petugas penjualan tersebut memasukkan barcode sapi-sapi ke tablet yang mereka bawa. "Barcode yang dikalungin di sapinya," ujar dia, yang sudah dua kali jadi SPG penjualan sapi.
Dari tablet itulah para petugas tersebut mengecek harga sapi yang diinginkan pembeli. Neni menambahkan, "mal" hewan ini pun menerima pembayaran menggunakan kartu kredit.
Magnet
Menurut Neni, semua petugas di "mal" sapi milik Haji Doni mendapatkan tujuh setel pakaian berikut pernak-perniknya, selain pelatihan pada awal tugas. Perbedaan ketujuh pakaian itu hanya pada warnanya.
Kehadiran empat gadis SPG sapi dengan penampilan cantik ini bak magnet yang mengundang pengunjung. "Banyak yang minta foto bareng. Orang yang enggak beli pun minta foto bareng. Kalau sore gini, biasanya banyak orang sini (warga) yang datang terus minta foto," kata Mayang sembari tersenyum simpul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.