Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Penjual Es Krim Turki Bikin Pembeli Cilik di IIMS Menangis

Kompas.com - 21/09/2014, 17:42 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada-ada saja tingkah pedagang es krim Turki di Food Hall JIExpo Kemayoran selama ajang Indonesia International Motor Show berlangsung. Sampai-sampai, tingkahnya itu membuat seorang anak kecil yang hendak membeli es krim menangis.

"Selain menjual es krim, di sini memang menawarkan aksi yang menarik saat menyajikan es krim," kata Teddy, penjual Zahra Turkish Ice Cream, saat melayani pelanggan di lapaknya, Minggu (21/9/2014).

Aksi menarik yang dimaksud Teddy adalah saat mengambil es krim dan menumpuknya di cone, penjual memang sedikit beratraksi seperti memutar-mutar alat ciduk es krim. Tidak seperti alat ciduk es krim biasa, alat ciduk es krim yang digunakan Teddy memiliki gagang panjang seperti tongkat sehingga bisa diputar-putar.

Saat es krim sudah menumpuk pada cone, penjual masih melanjutkan aksi seperti memindahkan es krim dari tangan kanan ke kiri secara cepat sehingga pembeli terkecoh. Selain itu, penjual pun memutar cone es krim hingga mengenai sedikit hidung pembeli.

Dengan aksi tersebut, tak jarang penjual menuai tawa pembeli. Namun, reaksi seperti kesal atau marah juga mungkin terjadi. Seperti yang terjadi pada Aldi (7), yang bukannya tertawa malah kesal dengan aksi iseng si penjual es krim.

Ia pun menangis saat penjual tak segera memberikan es krim kepadanya dan menggodanya dengan menempelkan ujung es krim ke pipinya. Melihat reaksi Aldi, Teddy pun segera meminta maaf sambil tersenyum kuda.

Es krim yang dibeli Aldi pun diberikan kepada ibunya. Es krim Turki, ujar Teddy, memiliki struktur yang sedikit lengket sehingga aksi mengambil dengan cara memutar gagang alat ciduk akan lebih mudah. Teddy mengaku langsung belajar dari orang Turki untuk mengusai aksi menyajikan es krim.

Untuk menikmati satu cone es krim, pengunjung harus merogoh kocek sebesar Rp 25.000. Selain di Food Hall IIMS, Zahra Turkish Ice Cream juga dapat dijumpai di Kota Kasablanka dan Summarecon Mall Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com