Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengembalikan Garis Putih, Hak Pejalan Kaki

Kompas.com - 21/09/2014, 18:22 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Pejalan Kaki kembali beraksi. Kali ini, sekitar 10 orang yang tergabung dalam Koalisi Pejalan Kaki mengecat zebra crossing di Jalan Kebon Kacang Raya yang mengarah ke Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (19/9).

Cat zebra crossing di titik itu sudah mulai pudar, bahkan menghilang. Garis-garis putih penanda area penyeberangan jalan hanya tampak samar. Berbekal sapu, kuas, empat kaleng kecil berisi cat putih, kayu panjang untuk menggarisi, dan ember berisi air, anggota koalisi ini mulai mengecat satu per satu garis zebra crossing.

”Yang mengecat adalah sukarelawan, sedangkan peralatan yang dipakai adalah sumbangan dari sesama pejalan kaki yang peduli dengan aksi kami,” ucap Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus.

Garis yang akan dicat ulang disapu terlebih dahulu untuk memudahkan cat menempel di aspal. Setelahnya, batas garis ditandai dengan cat, baru setelah itu dicat seluruhnya dengan warna putih.

Kegiatan ini merupakan yang kedua kali dilakukan Koalisi Pejalan Kaki. Sebelumnya, pengecatan dilakukan di perempatan Jalan Wahid Hasyim dan Jalan Agus Salim. Koalisi ini menggalang sukarelawan untuk mengecat zebra crossing karena surat permohonan kepada Pemprov DKI agar ada pengecatan ulang 10 titik zebra crossing di jalan protokol tidak digubris. Padahal, surat itu sudah dikirimkan lima bulan lalu.

Setelah pengecatan yang pertama, dua pekan silam, Pemprov DKI Jakarta langsung merespons dengan pengecatan zebra crossing di tiga titik. ”Salah satunya di perempatan patung Arjuna Wiwaha. Sekarang, zebra crossing di situ sudah mengkilap lagi,” ucap Alfred.

Zebra crossing dan trotoar adalah bagian dari hak pejalan kaki yang diatur Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selain itu, ada juga jembatan penyeberangan orang yang juga menjadi hak pejalan kaki.

Namun, dibandingkan membangun jembatan penyeberangan, pembuatan garis zebra crossing jauh lebih murah. Selain itu, pejalan kaki juga diuntungkan dengan zebra crossing karena tidak perlu naik-turun tangga. Sejumlah jembatan penyeberangan bahkan memiliki tangga yang kemiringannya lebih dari 15-20 derajat sehingga menyulitkan penyandang disabilitas, orang tua, dan ibu hamil. Untuk menjamin keselamatan pejalan kaki, pemerintah bisa menambahkan pelican crossing atau lampu lalu lintas bagi pejalan kaki.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benyamin Bukit mengaku belum mengetahui surat permohonan pengecatan ulang zebra crossing yang dikirimkan oleh Koalisi Pejalan kaki. Namun, dia mengatakan bahwa pengecatan zebra crossing terus dilakukan setiap tahun. ”Kami melihat prioritas zebra crossing yang harus dicat ulang. Yang menjadi prioritas antara lain di jalan-jalan protokol,” kata Benyamin Bukit.

Kegiatan pengecatan zebra crossing, menurut Benyamin, dilakukan suku dinas perhubungan setiap wilayah.

Koalisi ini memang sering melakukan aksi untuk mengembalikan hak pejalan kaki yang banyak terampas. Sebelum pengecatan zebra crossing, anggota koalisi pernah berdiri di trotoar di Jalan MH Thamrin sambil membawa aneka peringatan bagi pengendara sepeda motor yang menerobos trotoar saat sore hari.

Sebelumnya, ada juga anggota koalisi yang sengaja tidur di trotoar di kawasan Kota untuk menghalangi pengendara sepeda motor melintas di trotoar, area khusus bagi pejalan kaki. Perjuangan luar biasa untuk keselamatan warga pejalan kaki. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com