Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kami Bukan SPG Sapi...

Kompas.com - 22/09/2014, 05:46 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Empat gadis berbaju arabian style lengkap dengan pernak-perniknya di mal hewan milik Haji Doni, keberatan disebut sebagai sales promotion girl (SPG) sapi, sekalipun tugas mereka memang berjualan sapi.

"Kami bukan SPG. Kami staf marketing. Tugas kami sama dengan staf lainnya yang enggak berpenampilan seperti ini (arabian style)," kata Neni (20), salah satu dari keempat gadis itu, di Depok, pekan lalu. (Baca: 4 Gadis Jadi SPG Sapi, dari Dijilat sampai Diseruduk...)

Keempat gadis ini memang tampil beda dibandingkan belasan pegawai lain di mal tersebut, walaupun tugas mereka sama. Pakaian arabian style ditunjang turban dan angkle boot, adalah pembeda itu, sementara pekerja lain yang kesemuanya laki-laki tak memakai "seragam" serupa.

Keberatan juga disampaikan Oshie (20), Junita (19), dan Mayang (20), tiga rekan Neni. Mereka berempat adalah tenaga penjualan sapi untuk Hari Raya Kurban, hanya menjelang musim haji. Di luar musim itu, mereka punya pekerjaan lain meski sama-sama dimiliki Haji Doni.

Neni dan Oshie adalah SPG di dua showroom mobil yang berbeda. Lalu, Junita adalah staf administrasi keuangan di perusahaan properti. Adapun Mayang adalah salah satu staf administrasi di rumah pemotongan hewan.

Kecuali Mayang, tiga perempuan tersebut terbiasa bekerja di ruangan ber-AC yang jauh dari bau tak sedap, seperti bau sapi. Namun, mereka mengaku tak bermasalah ketika "bergaul" dengan sapi-sapi kurban itu.

"Kalau mobil kan pakai target, kalau ini kan event haji jadi enggak ada target-target. Nemenin customer aja. Masuk jam 9 pagi sampai jam 9 malam," tutur Oshie yang baru kali pertama kali ikut menjadi petugas penjualan di mal hewan ini.

Sedangkan Oshie mengaku sebagai pecinta hewan. Di rumah dia punya beberapa hewan peliharaan, termasuk seekor ular.

Konsep tematik

Mal Hewan Haji Doni yang terletak di Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Depok. Penampilannya tak seperti jamaknya tempat penjualan hewan lain. 

Sebuah showroom mobil disulap menjadi tempat penjualan sapi itu. Ketidakbiasaan tempat ini ditambah dengan kehadiran empat gadis tersebut, yang masih ditambahi dengan miniatur padang pasir lengkap dengan untanya.

Doni, si pemilik, menyebut penampilan tempat jualan sapinya ini sebagai konsep tematik. Dia mengatakan konsep tersebut sudah dia pakai selama empat tahun. Dia menyebut empat pegawai perempuan berpakaian tematik itu sebagai staf.

"Selama tiga tahun kemarin, kami pakai tema yang sama, ladies cow, ala-ala koboi. Tahun ini, kami bikin beda dengan arabian," kata Doni. Dia tak menampik, konsep ini merupakan salah satu pendongkrak penjualan sapinya.

"Satu, orang jadi penasaran. Orang-orang dari jauh pengen ke sini untuk lihat kayak apa sih. Dua, media banyak yang angkat jadi makin banyak orang yang tahu," kata Doni yang berbicara di depan keempat "staf tematik" itu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com