Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tilang Massal di Kampung Melayu

Kompas.com - 23/09/2014, 09:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 150 angkutan kota (angkot) ditilang petugas saat menggelar razia di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (22/9).

Ratusan angkot tersebut ditindak petugas lantaran kerap ngetem di kolong flyover Kampung Melayu, menaikkan dan menurunkan penumpang sembarangan, melawan arah, serta menerobos jalur bus transjakarta. Akibatnya, kawasan Terminal Kampung Melayu terlihat semrawut dan memicu terjadinya kamacetan di Jalan Otista Raya, Jalan Jatinegara Barat, maupun Jalan Jatinegara Timur.

Penertiban ini melibatkan petugas dari Dinas Perhubungan DKI, Ditlantas Polda Metro Jaya, dan Garnisun Kodam Jaya. Tidak ada perlawanan dari para sopir angkot yang ditindak. Mereka terlihat pasrah lantaran menyadari telah melanggar aturan.

Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono mengatakan, kawasan Terminal Kampung Melayu menjadi sasaran penertiban karena banyak keluhan dari masyarakat. Ratusan angkot setiap hari ngetem di luar terminal dan melawan arah hingga memicu terjadinya kemacetan lalu lintas. Terlebih, saat jam berangkat dan pulang kantor.

“Masyarakat sudah banyak mengeluh kondisi Terminal Kampung Melayu yang semrawut. Makanya kita lakukan penertiban. Bahkan sejak pekan lalu kami sudah lakukan rekayasa lalu lintas dan memasang separator MCB di koridor bus transjakarta agar angkot tidak masuk ke jalur bus transjakarta,” ujar AKBP Hindarsono.

Selama sepekan ke depan, polisi akan terus berjaga di kawasan terminal agar seluruh angkot tertib. Jika kedapatan melanggar akan langsung ditindak, mulai dari penilangan hingga diderek ke Terminal Barang dan Pool Pulogebang, Cakung.

Kasudin Perhubungan Jakarta Timur, Benhard Hutajulu mengatakan, seluruh angkot harus masuk ke dalam terminal. Sehingga tidak boleh lagi ngetem di kolong flyover Kampung Melayu karena hanya akan menimbulkan kemacetan lalu lintas. Selain itu, ojek sepeda motor juga tak diperbolehkan lagi ngetem dan melintas di dalam terminal.

“Kami akan evaluasi selama sepekan ke depan. Petugas dari Dishub dan polisi akan terus berjaga di areal Terminal Kampung Melayu. Yang melanggar langsung ditilang,” ujar Benhard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com