"Tinggal copy paste doang kok, bisa, bisa," ujar Jokowi usai meninjau penerimaan KJP di SMP Negeri 277, Jalan Sindang Terusan, 34A, Koja, Jakarta Utara, Selasa (23/9/2014) siang.
"Ini pengalaman kami di Jakarta. Setelah ada pengalaman yang banyak kan, bisa diterapkan di Indonesia," ucapnya.
Jokowi tak menampik penerapan KJP di DKI Jakarta yang tidak tepat sasaran. Misalnya, ada siswa mampu yang menerima KJP tersebut. Namun, Jokowi menganggap hal itu adalah hal yang wajar dalam suatu program. Yang penting, pengawasan program itu dilakukan dengan tepat.
"Kalau satu dua pasti adalah. Tapi kan seiring dengan waktu, asal fungsi kontrolnya kuat, pasti bisa. Dicek terus, dicek lagi, dicek lagi," ujarnya.
KJP adalah program unggulan Jokowi dan sang wakil Basuki Tjahaja Purnama. Seluruh siswa/i yang tidak mampu diberikan sebuah kartu yang berisi saldo untuk membantu kebutuhan sekolah mereka. Uang dalam kartu itu dapat dicairkan di Bank DKI tiga bulan sekali.
Pelajar SD, jumlah bantuan yang diterima yakni Rp 180.000. Pelajar SMP yakni Rp 210.000. Sementara, pelajar SMA yakni Rp 280.000. Bantuan tersebut berasal dari post anggaran hibah KJP di APBD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.