Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Mas Mansyur Bukan Tempat Jualan Hewan Kurban

Kompas.com - 23/09/2014, 15:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Kecamatan Tanah Abang memberlakukan larangan penjualan hewan korban di lokasi fasilitas umum, fasilitas sosial, pinggir jalan, dan trotoar. Salah satu lokasi yang dilarang untuk penjualan hewan kurban adalah di Jalan KH Mas Mansyur.

Camat Tanah Abang Hidayatullah mengatakan, pelarangan ini berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 67 Tahun 2014.

”Tahun lalu, ada juga perjanjian dengan koordinator pedagang hewan kurban. Dalam perjanjian itu, para pedagang bersedia untuk tidak lagi memanfaatkan trotoar dan saluran sepanjang Jalan KH Mas Mansyur pada 2014. Pedagang bersedia berjualan di Jalan H Sabeni, Kebon Melati,” katanya, Senin (22/9).

Di Jalan H Sabeni, ada lokasi yang khusus menjual kambing sehari-hari. Selain di Jalan H Sabeni, lokasi lain yang disediakan untuk berjualan, yakni di Jalan Tenaga Listrik atau yang dikenal dengan Jalan Stenlis. Di lokasi ini pedagang bisa tetap berjualan dan pihak kecamatan bersedia membantu publikasi untuk menarik pembeli.

Sejauh ini, Jalan KH Mas Mansyur masih bersih dari pedagang hewan kurban. Biasanya, lokasi ini sudah ramai sebagai tempat memasarkan hewan kurban. Selain menimbulkan bau kurang sedap, keberadaan hewan di pinggir jalan juga menyisakan kotoran yang sering membuat mampat saluran air. ”Kotoran dari hewan ini sering dikeluhkan warga. Orang yang lewat juga sering mendapatkan bau dari hewan di sisi jalan,” katanya.

Hidayatullah mengatakan, pelarangan bukan dilakukan atas penjualan hewan kurban, tetapi lokasi perdagangan yang harus diatur. Dia mengakui, ada sebagian orang yang masih ingin berjualan hewan di Jalan KH Mas Mansyur. Selain itu, ada pihak yang mengambil untung dari penyewaan lokasi untuk berjualan hewan. Pihaknya berharap, keinginan itu tidak diwujudkan.

Secara terpisah, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat Sarjoni mengatakan, lurah dan camat tidak mengeluarkan izin apa pun terkait perdagangan hewan kurban.

”Di wilayah memang tidak boleh ada izin untuk menggunakan trotoar, fasilitas umum, dan fasilitas pribadi untuk berjualan hewan. Jadi, saya juga tidak tahu, apakah ada hewan kurban yang masuk ke wilayah Jakarta Pusat. Kalau ada yang masuk, hewan ini akan ditempatkan di mana? Apakah ada orang yang punya tanah pribadi untuk menaruh hewan-hewan ini?” katanya.

Di lapangan, ada sejumlah lokasi di Jakarta Pusat masih digunakan untuk hewan kurban, salah satunya di Jalan Pramuka Sari 1, Cempaka Putih. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KOMPAS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com