Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata Sylviana Murni mengatakan, keputusan Pemprov DKI untuk tetap melanjutkan pembangunan stadion di Taman BMW disebabkan stadion itu bukan tempat utama.
"Kan BMW jadi media alternatif, soalnya (tempatutama) sudah ada GBK. Itu sudah dibicarakan dengan Pak Wagub dan sudah dibicarakan di Incheon," kata Sylvi, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Menurut Sylvi, Pemprov DKI dan pemerintah pusat telah berbagi tugas untuk penyediaan venue yang ada di Jakarta. Pemprov DKI akan bertanggung jawab terhadap venue-venue yang berada di luar kawasan Senayan dan Kemayoran.
Selain stadion di Taman BMW, lanjut Sylvi, venue lainnya yang berada di bawah tanggung jawab Pemprov DKI adalah velodrom balap sepeda yang terletak di Rawamangun, Jakarta Timur.
"Velodrom yang akan direnovasi, apakah nanti akan jadi indoor atau outdoor, yang pasti kami sudah siap," ujar dia.
Untuk informasi, Dewan Olimpiade Asia melarang Indonesia membangun venue baru untuk ajang tersebut, kecuali dipastikan rampung sebelum 2016. Tenggat 2016 merupakan waktu dimulainya penilaian kelayakan venue oleh OCA.
Keluarnya larangan dari OCA itu dilatarbelakangi kejadian yang ada di Incheon, Korea Selatan, yang merupakan tuan rumah Asian Games 2014. Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Wali Kota Incheon pada 2007, tepatnya saat kota tersebut ditunjuk untuk jadi tuan rumah Asian Games 2014, sangat mendukung penunjukan tersebut.
Namun, lanjut Roy, Wali Kota Incheon berikutnya tidak terlalu mendukung kegiatan itu sehingga banyak venue yang terbengkalai. "Makanya, OCA sudah wanti-wanti agar Indonesia tidak membangun venue baru," kata Roy, di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (21/9/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.