Suami korban, Marhawi (44) mengatakan, ketika itu Warsi berbaring di bawah tenda biru sambil menunggunya menjala ikan. Menurut Marhawi, ketika itu embusan angin cukup kencang di pinggir pantai.
Saat Marhawi menuju ke tenda dengan maksud istirahat siang, tiba-tiba ia melihat sebuah pohon besar yang berada di belakang tenda tumbang. Ia pun langsung berlari untuk menyelamatkan istrinya.
"Karena pohonnya berat, saya langsung berteriak meminta bantuan ke Pak Aliyasa petugas sekuriti di dekat lokasi," kata Marhawi saat ditemui di rumahnya di Taman Tanah Merdeka, RT 04/07, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
Marhawi melanjutkan, mendengar teriakannya Aliyasa dan petugas sekuriti yang lain ikut berusaha mengangkat pohon tersebut. Sekitar dua menit kemudian, batang pohon yang menimpa Warsi akhirnya bisa dipindahkan.
Namun perempuan asal Brebes, Jawa Tengah, itu sudah tewas dengan luka parah di kepala. "Mungkin karena menimpa kepala, jadi istri saya langsung meninggal seketika," kata Marhawi.
Rencananya besok (Kamis, 25/9) pagi mau kami makamkan di TPU Budhi Darma, Cilincing," jelas Marhawi.
Sementara itu, AKP Ari Cahya Nugraha Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok membenarkan insiden tersebut.
Ari menjelaskan, berdasarkan penyelidikan diketahui korban tewas akibat tertimpa pohon petai cina. "Ini murni bencana alam, korban tewas karena kepalanya tertimpa batang pohon," ujar Ari. (Fitriyandi Al Fajri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.