Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eggi Sudjana: Jokowi Tak Pantas Jadi Pemimpin

Kompas.com - 25/09/2014, 17:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara dari Udar Pristono, Eggi Sudjana, menilai Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo sosok yang tidak cocok menjadi pemimpin. Ia menganggap Jokowi kerap "cuci tangan" dan membiarkan anak buahnya menanggung kesalahan yang seharusnya ditanggung bersama.

Hal itu disampaikan Eggi menanggapi sikap Jokowi yang ia nilai berpura-pura tidak tahu-menahu perihal pengadaan bus dari Tiongkok. Menurutnya, Jokowi telah membiarkan mantan Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono menanggung sendiri kesalahan dalam proses pembelian bus.

"Masa pemimpin menyalahkan anak buah? Padahal dalam dunia kepemimpinan, enggak ada anak buah yang salah. Yang salah tuh pemimpin. Ini kok Jokowi dengan mudah melempar tanggung jawab?" ujar Eggi di Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Eggi menjelaskan, dalam proses pembelian bus, Jokowi merupakan pejabat yang membuat Surat Keputusan No. 2082 yang menjadikan Udar sebagai pejabat pengguna anggaran, dan kuasa pengguna anggaran dalam proses pembelian bus. Jadi, kata dia, sudah seharusnya Kejaksaan Agung melakukan pemeriksaan terhadap Jokowi.

"Jokowi gentle dong. Kalau memang KPK atau Kejagung enggak berani periksa, dia dong yang datang sendiri atas dasar kesadaran hukum. Taat hukumnya sejauh mana dia," ujar Eggi.

Lebih lanjut, Eggi membandingkan kasus bus transjakarta berkarat dengan kasus proyek Hambalang di Kementerian Pemuda dan Olahraga, pengadaan mobil pemadam kebakaran di Kementerian Dalam Negeri, pengadaan mobil pemadam kebakaran di Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, dan korupsi dana bansos di Pemkot Bandung.

Menurut Eggi, di kasus-kasus yang disebutkan olehnya itu, seluruh pimpinannya ikut dimintai keterangan.

"Andi Mallarangeng, Mendagri Hari Sabarno, Gubernur Kepri Ismet Abdullah, Wali Kota Bandung Dada Rosada, semua jadi tersangka. Kok kepada Jokowi jadi perlakuan khusus? Kalau demikian, kejaksaan tidak mentaati UUD 1945 Pasal 27 ayat 1 bahwa setiap warga negara berkesamaan kedudukannya dalam pemerintahan dan hukum tanpa terkecuali," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com