Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Drainase Muara Angke Tuntas Desember 2014

Kompas.com - 25/09/2014, 19:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saluran air (drainase) yang berbau dan rusak di Pelabuhan Ikan Muara Angke, Jakarta Utara, rencananya akan segera diperbaiki. Unit Pengelola Teknis Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan (UPT PKPP dan PPI) Muara Angke, berencana memperbaiki sebelum akhir tahun ini.

Kepala Seksi Kepelabuhanan UPT PKPP dan PPI Muara Angke, Mahad, mengatakan, rencananya perbaikan akan dilaksanakan pada awal Oktober 2014. Namun, pihaknya harus menempuh proses mekanisme lelang terlebih dahulu.

"Masih menunggu proses lelang dulu di ULP. Nanti ditentukan siapa pemenang lelangnya," ujar Mamad, saat dihubungi wartawan, Kamis (25/9/2014).

Menurutnya, selain melakukan perbaikan pengerukan lumpur di saluran air, pihaknya akan menuntaskan perbaikan di dua kolam penampungan. Dua kolam ini merupakan tempat saluran air di Pelabuhan Muara Angke ditampung sebelum dipompa ke laut.

Terdapat dua pompa yang beroperasi di dua kolam itu. Air yang masuk akan diolah di tempat penampungan sebelum berakhir ke laut. Masing-masing kolam penampungan itu memiliki luas 900 meter persegi dengan kedalaman 2,5 meter.

"Sekarang kondisinya rusak, akan kami perbaiki supaya air bisa masuk lagi," ujr Mahad.

Mahad menyatakan, bila pengumuman lelang keluar akhir September ini, pengerjaan akan dimulai pada Oktober. Diperkirakan, perbaikan akan rampung pada Desember 2014. Ia mengatakan, proses pengerukan saluran air yang dipenuhi lumpur itu tidak akan berlangsung lama.

"Paling lambat dua setengah bulan selesai," ujar dia.

Sebelumnya, saluran air (Drainase) sepanjang jalan di Pelabuhan Ikan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara nampak tidak dipelihara dengan baik. Air limbah dari tempat penjualan ikan kerap meluap membanjiri jalan serta mengeluarkan aroma tidak sedap. Pemandangan saluran air yang buruk itu dapat dilihat di sepanjang jalan yang dikelilingi pasar dan tempat pengolahan ikan ini.

Tidak hanya air limbah dari pasar dan pengolahan ikan, sampah-sampah juga ikut di buang mengotori saluran air. Kondisi air juga berwarna hitam pekat dan kental. Air di dalam saluran juga stag tidak bergerak. Suka tak suka, air limbah ceceran dari got yang penuh kadang mengganggu pengunjung pelabuhan ikan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com