Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romahurmuziy: Kantor PPP Digembok Orang Tak Bertanggung Jawab

Kompas.com - 26/09/2014, 14:26 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Romahurmuziy, kembali memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya atas laporannya terhadap Suryadharma Ali (SDA), Jumat (26/9/2014).

Romahurmuziy atau Romy melihat bahwa kubu SDA tidak menerima hasil putusan mahkamah partai beberapa waktu lalu yang sudah sesuai dengan ketentuan dan undang undang partai politik.

"Belum adanya penerimaan (hasil mahkamah partai) itu, (kantor PPP) masih digembok dan dijaganya kantor DPP partai oleh kelompok yang seharusnya tidak bertanggung jawab melakukan penjagaan," kaya Romy di Polda Metro Jaya.

Romy melaporkan SDA atas dugaan tindak pidana umum dengan pendudukan kantor dan menghalangi pengurus DPP yang sah ke kantornya dan juga atas perusakan terhadap beberapa anak kunci.

Adapun pihak terlapor di antaranya SDA, Sofyan Usman, dan lainnya yang dilaporkan atas kejadian pada Senin (15/9/2014) di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat.

Dalam laporan tersebut, terlapor diduga telah melakukan perusakan secara bersama-sama barang milik orang lain dan perbuatan tidak menyenangkan yang tertera pada Pasal 170, 406, dan 335 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Akibat digemboknya kantor DPP PPP, Romy menuturkan anggota PPP tetap melaksanakan kegiatan seperti biasa namun dilakukan di tempat lain. Saat pemeriksaan, Romy mendapat tiga poin pertanyaan dari penyidik.

Kuasa hukum M Syafrie Noer menuturkan bahwa pemeriksaan akan segera dilanjutkan untuk kemudian dibuatkan BAP. Pemeriksaan pun akan dilanjutkan Senin (29/9/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com