Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Minta Ahok Tidak Buat Hubungan DKI-DPRD Seperti "Tom and Jerry"

Kompas.com - 26/09/2014, 20:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada pemandangan menarik seusai pelantikan lima pimpinan DPRD DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba saja didekati oleh Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana atau Sani, dan Abraham Lunggana (Lulung). Kemudian, apa yang dibicarakan mereka?

"Mereka hanya bilang, janganlah hubungan kita (DKI-DPRD) ini seperti Tom and Jerry. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa saat dikonfirmasi wartawan, di Balaikota Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Selain didekati oleh Sani dan Lulung, seusai pelantikan Basuki tampak akrab dengan para pimpinan DPRD DKI. Padahal, hubungan Pemprov DKI dengan DPRD DKI kerap tidak harmonis.

Tak hanya menyalami, Basuki juga "cipika-cipiki" dengan pimpinan DPRD DKI. Namun, tak semua pimpinan dicium pipinya oleh dia. M Taufik dan Lulung tampak canggung ketika bersalaman dengan Basuki.

"Pak Haji (Lulung) bilang 'sudah jangan banyak cipika-cipiki' gitu," kata Basuki. Hubungan Basuki dengan Taufik dan Lulung sempat memanas saat Basuki memutuskan untuk mengundurkan diri dari Partai Gerindra, karena tidak sepaham dengan pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Basuki pun dituding telah mencederai institusi DPRD.

Pada pelantikan pimpinan DPRD 2014-2019 itu, Gubernur DKI Joko Widodo berharap kerjasama Pemprov DKI dan DPRD DKI semakin kompak dan saling bersinergi. Jokowi juga meminta agar legislatif dan eksekutif sama-sama meningkatkan pemahaman secara objektif dan realistis terhadap seluruh permasalahan yang dihadapi Jakarta.

"Kemudian, tingkatkan pola pikir terhadap masalah politik yang berkaitan dengan transisi dan perubahan di tingkat nasional," kata Jokowi.

Pada pelantikan itu, Prasetyo Edi Marsudi resmi dikukuhkan sebagai Ketua DPRD DKI. Kemudian M Taufik, Abraham Lunggana, Triwisaksana, dan Ferrial Sofyan dilantik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com