Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Normalisasi Kali Semongol, Warga Tegal Alur Resah

Kompas.com - 29/09/2014, 08:46 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan warga yang menghuni bantaran Kali Semongol, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat kini mengaku resah. Pasalnya, rumah yang telah mereka tempati selama puluhan tahun akan dibongkar karena terkena proyek normalisasi Kali Semongol.

Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat telah memberi waktu sebulan kepada warga untuk membongkar sendiri bangunannya.

Nurmala (47), warga RT 01/11 Kelurahan Tegal Alur mengaku sudah menerima sosialisasi dari pihak kecamatan dan kelurahan untuk segera membongkar atau mengosongkan bangunannya.

Dia beserta warga lainnya sebenarnya tidak keberatan dengan pembongkaran ini. Namun, mereka mempertanyakan mengapa hingga kini belum ada kejelasan dari pemerintah mengenai relokasi warga dan uang kerahiman.

“Kami bersedia saja angkat kaki dari sini (bantaran Kali Semongol-red). Tapi sampai saat ini kenapa belum ada kejelasan soal relokasi ke rusun atau mendapat uang kerohiman,” ujar Nurmala, Minggu (28/9/2014).

Lurah Tegal Alur, Anik Sulastri, mengatakan, ada 345 rumah warga di lima RW yang akan dibongkar. Dari jumlah itu, 76 bangunan di antaranya memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM).

“Hingga saat ini saya masih menunggu instruksi dari Pemkot Jakarta Barat untuk menerbitkan surat perintah pengosongan lahan," katanya.

Karena itu, dia belum bisa memastikan kapan pembongkaran ratusan bangunan tersebut dilakukan. Namun pihaknya, kata Anik, telah menyosialisasikan kepada warga mengenai program normalisasi dan pembangunan jalan inspeksi yang saat ini sedang digalakkan Pemprov DKI Jakarta.

Saat ini, lebar Kali Semongol hanya sekitar 10 meter. Nantinya, kali tersebut akan dilebarkan hingga 30 meter. Tak hanya itu, di sisi kali juga akan dibangun jalan inspeksi selebar 15 meter. (bj/pro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com