Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyalur dan Pemotong Ayam Dipindahkan Semua ke Rawa Kepiting

Kompas.com - 29/09/2014, 14:55 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Seorang penyalur ayam potong, di Jalan Pisangan Baru Utara, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, Samanto mengaku sejak 1984 sudah menempati lahan usahanya saat ini. Meski awalnya hanya mengontrak lahan kecil, kini ia sudah memperluas usahanya.

"Kontrak lahan kecil terus pengembangan bisa bangun. (Sekarang) luasnya 700 meter persegi," kata dia kepada Kompas.com, Senin (29/9/2014).

Ia mengaku di lokasinya itu kini mampu menampung 3.000 ekor ayam. Meski begitu ia juga menerima pesanan melalui telepon dari para pedagang pasar dan pelanggannya.

"Kalau masuk kandang di sini tergantung kebutuhan berapa yang masuk tidak menentu," ujar dia.

Para pelanggannya kebanyakan adalah para pedagang pasar. Ada yang memesan dari Kramat Jati ada pula yang di Pasar Minggu. Terkadang ada yang memesan untuk pesta seperti khitanan, pernikahan, dan pengajian.

Pelanggan biasanya hanya memesan ayam dan diantarkan oleh kurirnya ke lokasi kesepakatan dengan pelanggan.

"Ada mengambil di suatu tempat. Kalau harga variasi tergantung berat kecil sedang ayam ditimbang dulu," kata dia.

Ia mengaku tak memiliki tempat pemotongan di lokasi usahanya yang berada tepat di samping kanan kantor Kelurahan Pisangan Baru itu. Rumah pemotongan, kata dia, biasanya ada di kampung-kampung seperti Utan Kayu Utara, atau ada juga di pasar.

Sementara itu, seorang pemotong ayam di Utan Kayu Selatan mengatakan bahwa setiap penyalur atau yang memiliki kandang sudah pasti memiliki tempat pemotongan ayam. "Mereka setiap kandang ada pemotongan. Belakang ada pemotongannya," ucap dia.

Hal ini juga diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Darjamuni. Dia mengatakan, sekalipun ada yang tidak memiliki pemotongan, yang menjadi permasalahan utama dari unggas di permukiman adalah adanya pangkalan penyalur itu.

Menurut dia, ribuan ayam yang ditampung penyalur itu dapat menimbulkan berbagai penyakit di lingkungan setempat.

"Kami sudah cek penampungan itu menampung 5000-an ekor ayam sedangkan pemotongnya masih di sekitar sana juga jumlahnya sekitar 367," kata Darjamuni.

Darjamuni memastikan seluruh pemotong khususnya penyalur ayam akan dipindahkan ke Rawa Kepiting, Jakarta Timur. Lokasi itu nantinya akan menampung seluruh usaha unggas dari mulai penampungan, pemotongan, dan penyaluran.

Pemprov DKi Jakarta juga masih berupaya melakukan sosialisasi kepada para pelaku usaha unggas itu agar mau dipindahkan ke Rawa Kepiting.

"Di sana pasti muat kok. Kami kan sudah pikirkan apa yang diminta gubernur dan wagub. Kalau tidak cukup mana berani kita pindah mereka. Sekarang saja lagi mau ditambah satu hektare lahan lagi di Rawa Kepiting. Pasti tertampung semua," ucap Darjamuni.

Darjamuni menjelaskan ada 21 tempat usaha ayam di kawasan itu yang akan ditertibkan, tujuh lokasi di Pisangan Baru dan 14 di Utan Kayu Selatan.

Di Jalan Pisangan Baru Utara ada tiga lokasi di lahan cukup luas yang menampung dan menyalurkan ayam. Satu tempat berada di kanan dan dua tempat di kiri kantor Kelurahan Pisangan Baru. Ada beberapa truk yang membawa keranjang berisi ayam terparkir di area lahan tersebut. Selang satu bangunan terdapat SDN Pisangan Baru 13 Pagi.

Tidak jauh dari jarak itu pula di Utan Kayu Selatan atau dua kelurahan yang dipisahkan oleh Jalan Arjuna itu terdapat kandang dan tempat pemotongan ayam. Sedangkan lokasi pemotongan lain berada jauh lebih ke dalam atau lokasi perkampungan bahkan rumah tinggal warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com