Polisi beralasan, sejumlah mahasiswa tersebut menggunakan jas almamater dan atribut lain yang diyakini akan melakukan aksi unjuk rasa.
"Perintahnya sudah jelas, di dalam sedang ada sidang, dan tidak diperbolehkan berunjuk rasa," ujar anggota Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Inspektur Dua Sukardianto, saat ditemui di depan pagar Gedung DPR.
Diki Saefurohman, koordinator mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB), mengaku kecewa terhadap kepolisian, karena melarang mereka melintas di depan pagar Gedung DPR.
Diki mengatakan, ia dan beberapa mahasiswa lain yang tertinggal di depan Gedung DPR, sebenarnya akan menyusul rombongan mahasiswa lainnya yang menunggu di dekat pintu belakang Gedung DPR. Namun, pihak kepolisian berkeras melarangnya untuk melintas.
Sebelumnya, menurut Diki, kepolisian juga memberikan instruksi yang tidak jelas. "Tadi pagi memang dilarang. Katanya, sesudah presiden masuk, kami boleh berunjuk rasa, tapi giliran SBY sudah lewat, kami tetap dilarang juga," kata Diki.
Rencananya jika tetap dilarang untuk berunjuk rasa di depan Gedung DPR, para mahasiswa akan berunjuk rasa di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.