Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Jangan Arogan, di Tanah Abang 7 Kelurahan Dagang Kambing

Kompas.com - 01/10/2014, 15:57 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau Haji Lulung mengaku tidak pernah memberi izin pedagang hewan kurban berjualan di pinggir jalan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Meski demikian, ia berpendapat harus ada toleransi dalam ibadah terkait berdagang hewan kurban di tempat umum itu. [Baca: Tak Mau Ditertibkan, Pedagang Kurban Mengaku Sudah Dapat Izin dari Haji Lulung]

"Kalau dibilang dapat izin dari saya tidak benar. Secara undang-undang saya tidak memperbolehkan. Tetapi kalau melihat kearifan lokal, ini kan proses ibadah umat Islam, makanya kalau bisa kasih toleransi," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Para pedagang, kata Lulung, memang pernah mengatakan kepadanya soal berjualan kambing di sekitar Tanah Abang. Lulung pun mempersilakan dengan menyatakan pedagang harus menjaga kebersihan.

Lulung menambahkan dia juga pernah melakukan hal yang sama, yakni dengan memberi toleransi berdagang di sekitar jalan tersebut. Menurut dia, sulit mengubah pribadi dengan pemindahan lokasi berdagang. [Baca: Penjual Kurban Mengaku Dapat Izin Dagang di Trotoar dari Lulung, Ini Kata Ahok]

Sebab, kata dia, Tanah Abang itu sudah satu bagian dengan kambing. Apalagi lambang Tanah Abang sendiri adalah kambing.

"Yang sederhana jangan perda yang dipersoalkan juga. Bisa lihat relokasinya. Apakah nampung buat semuanya? Ada toleransi kasih senyumlah. Sekarang ada efek tidak sama penertiban?" kata Lulung.

Menurut Lulung, sosialisasi kepada masyarakat sebaiknya jangan berupa spanduk, tetapi mendatangi lokasi. "Pemerintah juga jangan arogan tetapi harus investigasi. Yang membuat kebijakan itu seharusnya turun lihat dan investigasi tempat relokasinya. Di Tanah Abang, tujuh kelurahan dagang kambing," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, pedagang kambing di Tanah Abang menolak ditertibkan oleh petugas kemarin. Mereka mengaku telah mengantongi izin dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Abraham Lunggana.

Ia mengatakan bahwa pedagang hewan kurban di lokasi tersebut mendatangi Lulung untuk meminta izin. Setelah itu, Lulung membantu melobi anggota Dewan lainnya untuk mengizinkan pedagang untuk berjualan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com