"Ndak apa-apa. Masuk, ya masuk aja," ujar dia saat acara Hari Batik Nasional di Pasar Raya Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2014) pagi.
"Mereka ndak bisa bersaing dengan kita. Udah bertahun-tahun mereka masuk ke sini. Lihat saja, yang beli banyak ndak?" lanjut Jokowi.
Jokowi mengatakan, batik tetap merupakan warisan budaya Nusantara yang mengalami perkembangan cukup pesat, meski dia mengakui hal itu belum maksimal dilakukan.
Oleh sebab itu, setelah dia menjadi presiden, Jokowi tidak akan mematikan kompetitor (batik impor) melainkan mengoptimalkan batik lokal.
Salah satu caranya adalah dengan membuat peraturan Keputusan Presiden (Keppres) saat menjalankan roda pemerintahan, nantinya. Keppres berisi kewajiban penggunaan batik lokal pada waktu-waktu tertentu.
"Misalnya dua hari pakai batik Aceh, dua hari lagi batik Padang, dua hari batik Jawa, dua hari lagi batik Papua, jadi merata semua," lanjut dia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), impor batik selama tahun 2013 (Januari-November) mencapai 278 ton atau setara dengan 5,1 juta dollar AS. Batik-batik itu cukup beragam, yakni dari Tiongkok, India hingga Italia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.