Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berselisih dengan Sea World, Ini yang Diinginkan Ancol

Kompas.com - 02/10/2014, 15:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perselisihan antara PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Sea World Indonesia mengenai perjanjian masih terus berlanjut. PT Pembangunan Jaya Ancol bersikukuh dengan sikapnya untuk menutup wahana Sea World.

Apa yang sebenarnya diminta manajemen Ancol? "Permasalahannya mereka langsung menganggap perpanjangan perjanjian dilakukan otomatis. Sedangkan kita maunya diserahkan dulu," ujar kuasa hukum PT Pembangunan Jaya Ancol, Iim Zovito ketika konferensi pers di Senayan City, Kamis (2/10/2014).

Iim menjelaskan, kontrak kerjasama itu telah dibuat antara PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Sea World Indonesia sejak Ancol beroperasi. Tertulis pada kontrak tersebut, kata Iim, berlaku maksimal 20 tahun. Pada Juni 2014 lalu, kontrak tersebut habis.

PT. Pembangunan Jaya Ancol menginginkan adanya serah terima dan pembuatan perjanjian ulang terkait hal ini. Ancol menginginkan, perjanjian tersebut ditinjau kembali. Menurut Iim, kondisi 20 tahun lalu ketika perjanjian tersebut dibuat, sudah berbeda dengan kondisi saat ini.

Pihak Ancol merasa perlu dilakukan hitung-hitungan ulang agar isi perjanjian menjadi relevan dengan keadaan tahun ini. Iim mengatakan, selain masalah hukum, Ancol juga harus memperhatikan aspek bisnis.

"Kalau soal perjanjian kan bukan hanya melibatkan orang hukum saja. Ini kan namanya bisnis. Ini harus dihitung kembali," ujar Iim. "Kamu mau enggak punya rumah dikontrak 10 tahun terus dikontrak lagi tapi harga tetap sama? Perumpamaannya seperti itu," tambah Iim.

Sebagai informasi, Iim mengatakan berdasarkan kontrak yang lama, PT Pembangunan Jaya Ancol memiliki hak mendapat lima persen dari pendapatan bruto PT Sea World Indonesia.

PT Pembangunan Jaya Ancol terhitung mulai Sabtu (27/9/2014) lalu menutup operasional secara komersial wahana rekreasi Sea World yang dikelola PT Sea World Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com