"Rencananya Instalasi Pengolahan Air (IPA) akan dibangun di Lebak Bulus, sekarang masih proses Amdal dan 2017 mendatang air sudah bisa digunakan," kata Kepala Humas Palyja Meyritha Maryanie, dalam keterangannya, Jumat (3/10/2014).
Berdasar hasil kajian BPLHD DKI Jakarta, air di Sungai Pesanggrahan dalam kondisi hijau atau kualitas baik. Sehingga, air bisa diolah menjadi air baku. Bahkan, lanjut dia, kualitas air di Sungai Pesanggrahan, jauh lebih baik dibandingkan Sungai Ciliwung.
Produksi air baku di IPA tersebut bisa mencapai 600-1.000 liter per detik. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan IPA Cilandak yang hanya menghasilkan 400 liter per detik.
Saat ini, pengolahan air baku dari Palyja dan operator lainnya, Aetra baru mencapai 17 ribu liter per detik. Padahal, kebutuhan air baku di Jakarta tahun depan mencapai 26 ribu liter per detik. "Artinya, masih ada defisit air baku hingga 9.000 liter per detik yang harus dipenuhi," kata Meyritha.
Salah satu penyebab defisitnya air baku adalah banyaknya kasus pencurian air oleh perusahaan. Beberapa waktu lalu, pihaknya bersama Polda Metro Jaya menangkap tangan pencurian air baku oleh tiga perusahaan di Penjaringan, Jakarta Utara.
"Potensi pencurian air paling besar di wilayah Jakarta Utara, karena di sana memang tidak ada air tanah sama sekali. Jadi, kebutuhannya tinggi," kata Meyritha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.