Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemput Paksa Koordinator Aksi FPI, Kapolda Telepon Rizieq Shihab

Kompas.com - 03/10/2014, 18:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah memaksa mundur massa Front Pembela Islam (FPI) yang berunjuk rasa di Balaikota dan DPRD, polisi menjemput paksa penanggung jawab demo menolak Ahok (Wagub DKI) di markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, personel kepolisian yang tergabung dari Polda Metro Jaya, Polsek Tanah Abang, dan Polres Jakarta Pusat datang sekitar pukul 17.10 WIB. Aparat kepolisian dipimpin sendiri oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono.

Unggung langsung menunggu di gang markas FPI, Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Beberapa personel kepolisian pun menjemput paksa personel FPI di markas, sedangkan Unggung menunggu di Gang Petamburan III. Kemudian, ada sekitar lima anggota FPI yang dijemput dan diserahkan kepada Unggung.

Berikut negosiasi antara Unggung dan Irwan, koordinator aksi unjuk rasa FPI menolak Ahok menjadi Gubernur DKI.

Unggung (U): Kamu pemimpinnya?
Irwan(I): Ya, saya pimpinannya. Tapi saya koordinator aksi di DPRD, bukan di Balaikota.

U: Kenapa tadi aksinya anarkis?
I: Saya sih enggak ada instruksi anarkis. Saya tidak tahu kalau anak buah saya tadi bertindak anarkis.

U: Ya, sudah kalau begitu kamu ikut saya atau saya ketemu dengan Habib Rizieq?

Kemudian Irwan pun mengambil telepon selulernya dan menelepon Rizieq Shihab. Ia pun menyerahkan teleponnya ke Unggung, dan mempersilakan Kapolda Metro Jaya itu berbicara dengan pemimpin FPI tersebut.

U: Halo Bib, sudah lama tidak ketemu nih sejak di Kalimantan. Anak buah Habib demo tadi kekerasan. Satu anak buah Habib mau kami angkut, bagaimana?

Pembicaraan telepon itu berlangsung sekitar tiga menit. Setelah menutup perbincangan dengan Rizieq, polisi pun mengamankan Irwan. Irwan pun tampak pasrah diamankan oleh polisi. Aksi jemput paksa itu berlangsung selama lebih kurang 20 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com