Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Status Saya Enggak Pernah Jelas Dari Dulu

Kompas.com - 06/10/2014, 19:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Presiden menerbitkan surat keputusan tentang pemberhentian Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta, tidak ada perubahan dalam struktur jabatan Pemerintah Provinsi DKI sekalipun pengunduran diri Jokowi telah diterima oleh seluruh fraksi di DPRD DKI. 
 
"Ahok mah statusnya enggak pernah jelas dari dulu. Ketua DPRD harus berkirim surat (dulu tentang) pengunduran diri Pak Jokowi kepada Presiden melalui Mendagri," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota, Senin (6/10/2014). 
 
Di dalam SK Presiden itu, lanjut Basuki, akan disebutkan pula jabatan baru yang bakal disandang Basuki, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Status tersebut akan diemban Basuki hingga Mendagri resmi melantiknya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Saya baru jadi Plt Gubernur setelah SK pemberhentian Gubernur oleh Presiden SBY kepada Pak Jokowi, terbit. Kalau sekarang, status saya masih Wakil Gubernur dan Pak Jokowi masih menjadi Gubernur DKI," kata Basuki. 

 
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tidak tahu waktu yang dibutuhkan untuk penerbitan SK Presiden tentang pemberhentiannya sebagai Gubernur DKI. "Tanya ke Presiden dong, kok tanyanya ke saya?," ujar dia.

Jokowi mengatakan dia akan mengikuti prosedur dan regulasi yang ada. "Setelah ini, tentu saja menunggu surat pemberhentian dari Presiden melalui Mendagri," ujar dia. Selama SK tersebut belum terbit, Jokowi akan tetap tinggal di rumah dinas kegubernuran di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat.

Seperti diberitakan sebelumnya, seluruh fraksi di DPRD DKI menyatakan menerima pengunduran diri Jokowi sebagai Gubernur DKI. Pandangan fraksi dan persetujuan tersebut disampaikan dalam sidang paripurna yang digelar pada Senin siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com