Ketika selesai menjalani sidang hari ini, Selasa (7/10/2014), Fatimah didatangi mahasiswa yang mendukungnya agar bisa memenangkan kasus tersebut.
Di antara mahasiswa pria dan perempuan, terdapat seorang mahasiswa yang sengaja mengenakan pakaian mirip dengan Fatimah dan membawa kertas di dada bertuliskan "Nenek Fatimah". Aksi teatrikal yang dibawakan di depan gerbang Pengadilan Negeri Tangerang itu, menampilkan drama singkat tentang kekejaman yang diterima Fatimah.
"Ini kan nenek Fatimah dapat perlakuan tidak adil, dari keluarganya sendiri juga lagi," ujar Rezky, pria yang mengenakan pakaian nenek kepada Kompas.com.
Seusai menampilkan pertunjukkan bersama 15 temannya, Rezky langsung mendatangi Fatimah yang tengah duduk di dalam halaman pengadilan sembari menunggu kendaraan. Di saat itu pula, Rezky beserta temannya mendoakan dan memberikan semangat kepada Fatimah serta memeluknya.
Aksi tersebut tidak berlangsung lama, sekitar 15 menit. Para mahasiswa berharap bisa menemui majelis hakim yang menangani kasus Fatimah, tetapi hingga Fatimah meninggalkan pengadilan, majelis hakim tidak kunjung datang.
Rezky mengaku baru tahu kasus yang membelit Fatimah beserta anak-anaknya melalui media massa. Dia pun tidak percaya seorang anak dan menantu yang bisa melakukan hal tersebut.
"Kita berharap agar tuntutan kepada nenek dicabut, karena ini keluarga, seharusnya (bisa) baik-baik," kata dia.
Seusai dari pengadilan, Fatimah dengan beberapa anaknya menuju Polres Metro Tangerang Kota sebagai terlapor dugaan tindak pidana penggelapan dan memasuki pekarangan tanpa izin yang dibuat oleh menantunya, Nurhakim. Fatimah dan seorang anaknya, Rohimah akan dimintai keterangan sebagai saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.