Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba ERP Bisa Diperpanjang

Kompas.com - 07/10/2014, 17:55 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menguji coba sistem jalan berbayar atau yang lebih dikenal dengan ERP (electronic road pricing) di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat dan Kuningan, Jakarta Selatan selama tiga bulan setelah pemasangan.

Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan uji coba itu diperpanjang karena Dishub akan mengevaluasi pelaksanaannya.

"Uji coba bisa diperpanjang sesuai dengan permintaan si vendor. Mereka (vendor) yang diberikan kesempatan uji coba," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014).

Syafrin mengatakan, vendor (perusahaan) yang mendesain on board unit (OBU) dapat menentukan kelanjutan ERP. Sebab, saat ini ERP masih disosialisasikan kepada masyarakat. Dengan diperpanjangnya uji coba ERP, kata dia, warga Jakarta akan melek terhadap angkutan umum.

Uji coba sistem ERP yang ditawarkan juga dinyatakan cocok untuk Kota Jakarta. Sensitivitas ERP dinilai dari terbacanya OBU. Itu pun, kata dia, akan menjadi bahan evaluasi berkala untuk menyesuaikan dengan karakteristik kota Jakarta.

ERP, lanjut dia, dapat membantu kelancaran lalu lintas karena dari strategi pemerintah, keberadaan ERP sebagai batas pemakaian kendaraan pribadi. Kendaraan yang melintas pun akan terintergrasi sistemnya dengan ERP.

"Kita juga kan siapkan angkutan umum, itu bisa difasilitasi oleh masyarakat," ucap dia.

Sementara itu, guna mewujudkan ketertiban lalu lintas di Jakarta, Dishub mendorong warga yang akan menggunakan ERP untuk memanfaatkan park and ride. Kebijakan ini, tambah dia, dikelola oleh PT Transjakarta sebagai angkutan umumnya.

Park and ride menjadi kantong parkir pengguna kendaraan pribadi yang beralih ke angkutan umum. Park and ride disiapkan di Terminal Kalideres, Kampung Rambutan, Ragunan serta Cililitan.

"Intinya semua disiapkan di pinggiran tujuan untuk mengurangi pergerakan ke pusat kota," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com