Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jalur Transjakarta, Transjabodetabek Tak Boleh Pungut Ongkos Lagi

Kompas.com - 07/10/2014, 18:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus transjabodetabek tidak diperkenankan meminta ongkos dari para penumpang yang naik dari halte transjakarta dan selama masih melaju di jalur transjakarta. Pemungutan ongkos baru bisa dilakukan oleh bus transjabodetabek, saat bus tersebut sudah berada di wilayah yang tak masuk layanan jalur bus transjakarta.

"Jadi mereka sudah komitmen kalau ada penumpang yang naik di jalur dan halte busway, tidak akan membayar lagi. Pokoknya selama di jalur busway mereka tidak boleh meminta duit. Kecuali kalau sudah keluar ke jalur busway," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih, di Balaikota Jakarta, Selasa (7/10/2014).

Kosasih mengatakan sistem yang diterapkan untuk bus transjabodetabek berbeda dengan yang diterapkan untuk angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) -yang diperkenankan memungut ongkos sekalipun di area terlayani bus transjakarta.

Menurut Kosasih, seluruh layanan APTB juga segera menyusul memakai sistem yang dipakai di bus transjabodetabek. "Untuk mempermudah penumpang," kata dia. "Operator sebenarnya sanggup (tak menarik ongkos selama di wilayah layanan bus transjakarta),' ujar dia.

Rute bus transjabodetabek

Bus transjabodetabek diluncurkan pada pekan lalu. Pada tahap awal, bus ini melayani rute Ciputat-Blok M. Bus berangkat dari Jalan RE Martadinata Ciputat menuju arah Lebak Bulus, melewati shelter Pasar Ciputat di Jalan Dewi Sartika, lalu lanjut ke Jalan Juanda untuk berhenti di shelter UIN, Gintung, dan Sandratex.

Perjalanan berlanjut ke Jalan Ciputat Raya untuk berhenti di shelter Selapa Polri Ciputat dan Koridor VIII Pondok Pinang 1. Selanjutnya, bus akan mengikuti rute busway Koridor VIII dengan berbelok ke arah Jalan Metro Pondok Indah, melewati shelter Pondok Indah 1 dan Pondok Indah 2, sebelum berbelok ke Jalan Radio Dalam.

Dari Radio Dalam, bus akan menuju arah shelter Rumah Sakit Pertamina (RSPP) di Jalan Kyai Maja, sebelum akhirnya berhenti di Terminal Blok M. Tiket bus transjabodetabek seharga Rp 7.000, dan penumpang bisa melanjutkan perjalanan dengan transjakarta ke koridor mana saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com