Mereka berjibaku menyelamatkan dagangannya untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar. Mereka yang umumnya masih menempati kios darurat ini mengaku khawatir kebakaran kali ini akan kembali menghanguskan dagangan mereka.
“Kami trauma. Pasar ini sudah terbakar bulan Juli 2013 lalu. Bahkan kini masih menghuni kios darurat,” ungkap Norma (40), salah seorang pedagang.
Awal mula kepanikan para pedagang ini dari munculnya api dari kios blok D yang ada di bangunan sisi selatan sekitar pukul 21.15 WIB. Api diduga berasal dari dari kios sembako dan kelontong milik Khomariah dan Damah.
Mengetahui api muncul, sejumlah pedagang yang kebetulan berada di lokasi segera memberitahukan para pemilik kios. Tak beberapa lama, ratusan pedagang pun berdatangan untuk menyelamatkan barang-barang berharga dan dagangan dari dalam kios.
Adi Prayetno (42), salah satu petugas ketertiban pasar setempat, mengatakan, kepanikan muncul saat para pedagang mencoba mengosongkan seluruh isi kios. Mereka menumpuk berbagai dagangan yang sudah dikeluarkan ini di emperan bangunan di sekitar pasar maupun jalan di sekitar pasar.
“Sebagian besar kios-kios darurat ini hanya terbuat dari material kayu yang gampang sekali terbakar,” kata Adi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.