Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandaria City: Kabar Penculikan Anak di Path "Hoax"

Kompas.com - 08/10/2014, 09:42 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Mal Gandaria City membantah terjadinya tindak penculikan anak di food courtEat n Eat, Gandaria City, yang tersebar di media sosial.
 
"Itu hoax," kata Zico Hansakarya, Marketing Communication Manager Gandaria City, ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (8/10/2014).
 
Ia menambahkan, pihak manajemen mal sudah mengonfirmasikan kejadian tersebut kepada pihak Eat n Eat. "Kami sudah konfirmasikan perihal kejadian tersebut, dan tidak benar ada kejadian itu," urai Zico.
 
Begitu mendengar ramainya isu penculikan ini, pihak mal langsung mengklarifikasi berita tersebut lewat akun Instagram-nya. Lewat akun Instagram ini, pihak mal juga membantah adanya penculikan anak yang terjadi. 
 
Zico mengakui, klarifikasi pemberitaan miring ini hanya dilakukan sebatas di media sosial. "Ruang penyebaran beritanya (penculikan tersebut) di sosial media. Sudah cukup rasanya info balik di sosial media juga," katanya.
 
Pihak mal pun mengaku tak akan memperpanjang atau mengusut siapa penyebar isu tersebut. "Sudah sering sih hadapi seperti ini. Iseng bener," ucapnya.
 
Isu penculikan ini dimulai dari posting di Path, yang kemudian menyebar ke media sosial lainnya. Dalam akun Path dengan gambar profil seorang perempuan berkacamata bersama dengan anak balita lelaki, ia menuliskan pesan untuk semua orang yang sering berkunjung ke mal ini untuk berhati-hati. Berikut ini isi pesan tersebut:
 
"Buat yg suka ke gancit ati2 ya. Kmren temennya sepupu gue anaknya ilang di eat n eat. Lagi makan ibunya cm itungan detik ambil sendok, pas balik anaknya da ilang. Untung ibunya afal tu anak pake kaos kaki apa. Tiba2 ada orang mangku anak ditutupin selimut pas dibuka taunya anaknya udah dibius trus dibotakin dan spatu sm baju udah diganti. Hati2 banget yaa klo bawa anak2 ke mall, bnyk sskit jiwa skrg inii. Sindikat penculik anak utk dijual lagi anaknya atau organ tubuhnya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com