"Saya mau naik Deborah yang ke Lebak Bulus, tapi, kata Pak Polisi, terminalnya ditutup. Saya disuruh tunggu aja di pinggir jalan. Tunggu di pinggir mana ini?" kata Sarita yang hendak berobat ke Rumah Sakit Fatmawati di tepi jalan depan Terminal Depok.
Nenek berusia 60 tahun itu tinggal di Bogor dan terbiasa menaiki Deborah dari Depok jika hendak berobat ke RS Fatmawati. "Kemarin terminalnya masih ada, kok. Nggak ada pemberitahuan apa-apa kemarin juga," katanya.
Kebingungan serupa juga dialami oleh Nana. Perempuan asal Tasikmalaya itu hendak pulang ke kampungnya. "Pak, terus (bus) Budiman yang ke Tasik di mana? Saya naiknya dari mana?" kata Nana sambil menggendong anaknya kepada seorang pedagang asongan.
Ia pun diberi tahu untuk menunggu di pinggir jalan depan terminal. Dengan raut muka yang masih bingung, ia bergegas membawa tasnya lalu mencari pohon yang rindang di tepi jalan sehingga tak kepanasan saat menunggu bus.
Pantauan Kompas.com, sepanjang tepi jalan dari ITC, Terminal Depok, hingga pertigaan ke arah Arif Rahman Hakim, tampak kerumunan calon penumpang. Mereka berkerumun di bawah pohon-pohon dan di halte yang ada di sepanjang jalan.
Puluhan angkot dan mini bus, seperti kopaja dan Deborah, berjalan pelan-pelan mulai dari arah Balai Kota Depok, terminal, hingga perempatan Arif Rahman Hakim. Tak jarang, angkutan tersebut mengetem. Arus lalu lintas di sekitar jalan pun menjadi tersendat.
Kepala Dinas Perhubungan Depok Gandara Budiana meminta maaf atas penutupan sementara terminal itu. "Saya juga mohon maaf kepada pengguna karena terminal sedang dalam penertiban sehingga mobilitas terganggu," kata Gandara di lokasi.
Sejumlah 1.450 personel gabungan dari Satpol PP, TNI Polri, dan Dishub menertibkan 300 pedagang, yang terdiri dari 180 pedagang kaki lima dan 120 pedagang kios di Terminal Depok. Sebanyak tiga alat berat diturunkan untuk meratakan semua bangunan kios yang ada di terminal tersebut. Penertiban itu dilakukan sebagai bagian dari revitalisasi terminal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.