"Proyek reklamasi akan kita berikan ke DKI," ujar presiden terpilih Joko Widodo di rumah makan Medan Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014) siang.
Jokowi mengatakan, penyerahan proyek itu dilakukan untuk memperjelas wewenang. Kebijakan tersebut juga untuk mempermudah koordinasi antara Pemprov DKI pengembang.
"Nanti ada pusat, ada kementerian, ada DKI juga, rumit koordinasinya. Ini supaya ndak rumit," ujar Jokowi.
Terkait sejumlah pegiat lingkungan memrotes reklamasi atas alasan merusak lingkungan, Jokowi menegaskan bahwa tergantung dari kajian analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
Jokowi menegaskan, proyek reklamasi pantai utara Jakarta sangat dibutuhkan. Pasalnya, permukaan tanah Ibu Kota menurun hingga 20 sentimeter setiap tahunnya.
"Kalau ndak dibuat, Jakarta tenggelam. Maka itu semua dihitung. Amdal, baik lingkungan alam atau sosial ekonominya harus dihitung," lanjut Jokowi.
Seperti diketahui, proyek reklamasi di pantai utara Jakarta menjadi satu bagian dengan giant sea wall. Proyek itu dibagi menjadi tiga tipe, yakni A, B dan C.
Kementerian Pekerjaan Umum direncanakan melakukan groundbreaking pembangunan tipe A pada Kamis (9/10/2014) besok. Proyek tipe A yakni pembangunan tanggul sepanjang 69 kilometer di Pluit. Pembangunan itu ditergetkan selesai 2018.
Adapun, proyek tipe B yakni pembangunan sebanyak 17 pulau buatan di laut dalam. Sementara, proyek tipe C yakni pembangunan tanggul raksasa sebagai bendungan pulau-pulau tersebut. Belum diketahui kapan pembangunan tipe B dan C ini akan dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.