Salah seorang warga di Jalan Kartini, Pepen (46), mengatakan, tersendatnya saluran air di sana bukan karena warga malas membersihkannya, melainkan karena pembersihan saluran air merupakan hal yang sulit untuk dilakukan selama masih adanya bangunan liar yang menutupinya.
"Gimana mau dibersihkan kalau selokan tertutup warung?" ujar dia kepada Kompas.com, Senin (13/10/2014) di sekitar tempat tinggalnya.
Karenanya, ia bersyukur dengan adanya penertiban di Jalan Kartini. Ia berharap penertiban itu akan membuat jalan di sekitar tempat tinggalnya tidak banjir lagi saat hujan datang.
"Apalagi ini sudah mendekati musim hujan ya, saya khawatir akan banjir besar kalau selokan enggak segera dikeruk," katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Agus yang juga warga di Jalan Kartini. Ia mengatakan, bangunan liar sudah berdiri selama puluhan tahun di kawasan tersebut, tetapi baru kali ini mereka ditertibkan.
Wakil Lurah Kartini, Wirawan, mengatakan, penertiban di kawasan tersebut merupakan bagian dari pengembalian fungsi saluran air. Pasalnya, bangunan-bangunan liar yang sebagian besar terdiri dari pedagang ikan menghalangi saluran air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.