Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Menggendong Anak, Atin Meratapi Rumahnya Rata dengan Tanah

Kompas.com - 14/10/2014, 13:29 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pagi itu, Atin (35) berusaha menenangkan tangis anak yang sedang digendongnya. Sesekali, ia mengelap peluh yang mengucur lantaran paparan sinar matahari yang cukup menyengat kulit.

Ia memandangi tempat tinggalnya di bantaran rel kereta api di sekitar Sentiong, Jakarta Pusat, dibongkar oleh petugas. Tanpa ada perlawanan, hanya wajah murung yang sanggup ia perlihatkan. Sementara itu, suaminya sibuk memunguti sisa-sisa bangunan yang masih dinilai berharga.

"Belum dapat tempat tinggal lagi, jadi masih di sini. Sekarang enggak tahu mau tinggal di mana," kata wanita berkulit gelap ini di lokasi penertiban, Selasa (14/10/2014).

Atin merupakan salah satu dari ratusan orang penghuni bangunan liar di dekat rel kereta api sepanjang Stasiun Senen hingga Stasiun Sentiong, Jakarta Pusat. Lantaran dinilai mengganggu keselamatan perjalanan kereta api, bangunan liar dibongkar oleh petugas gabungan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), satuan polisi pamong praja (satpol PP), TNI, dan jajaran dari petugas penertiban Daerah Operasional (Daop) I Jakarta.

Saat melakukan pembongkaran, salah satu petugas dari PT KAI sedikit menyemangati para penghuni bangunan liar itu. "Ayo, diambil saja, Pak, barang-barang yang masih bisa dipakai," kata dia.

Kepala Humas Daop I PT KAI Agus Komarudin mengatakan, penghuni bangunan liar tak dapat protes, mengeluh, ataupun melawan. Sebab, pembongkaran tersebut dilakukan karena adanya amanat UU Perkeretaapian.

"Sudah ada UU Perkeretaapian. Kami juga sudah pasang papan peringatan yang isinya larangan membangun gedung, tembok, pagar, tanggul, dan bangunan lainnya pada jalur kereta api," kata Agus.

Berdasarkan UU tersebut, bangunan yang ada di bantaran rel dapat mengganggu pandangan bebas dan membahayakan keselamatan perjalanan kereta api. Selain itu, bangunan liar juga dapat membahayakan bagi penduduk yang tinggal di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com