Darsono (40), lelaki itu. Dia mengaku tak punya pilihan selain berjualan di jalanan depan Blok III tersebut. "Temen-temen yang enggak kebagian (lapak di Blok V) jualan di Kota, di Blok M, tapi enggak laku, modal habis. Saya pilih di sini," kata dia, awal pekan ini.
Manajer Blok III Pasar Senen Royani, beberapa waktu lalu menyebutkan ada sekitar 3.000 pedagang yang terdaftar sebagai penghuni Blok III Pasar Senen, saat kebakaran meluluhlantakkannya. Sementara itu, tempat relokasi sementara yang tersedia di Lantai I dan II Blok V Pasar Senen hanya cukup menampung sekitar 1.800 kios.
Darsono sudah berjualan pakaian impor bekas di Pasar Senen selama 10 tahun. Dia menjual kemeja, rok, hingga cardigan. Bahan dan modelnya pun beragam. Kebanyakan dagangannya itu ia jual dengan harga Rp 5.000 per helai.
Selama berdagang di pinggir jalan, Darsono mengaku beberapa kali terkena razia PKL. Sebagai PKL, dia berpendapat razia bukanlah cara yang tepat untuk mengurangi jumlah PKL. "Harusnya, kalau mau, di tiap kecamatan disediakan tempat PKL. Kalau ada begitu, saya mau," tegas dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan merevitalisasi Pasar Senen sejak 2013. Namun, pada April 2014, pasar itu sudah lebih dulu hangus dalam kebakaran besar. Bangunan dan isi Blok III Pasar Senen pun luluh lantak.
Saat ini, Pemprov DKI tengah membangun tempat penampungan sementara di area lahan Blok III. Sembari menunggu pembangunan TPS selesai, para pedagang ditempatkan di Blok V, tapi tak mencukupi. Maka, Darsono pun memilih di jalan....
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.