Saat itu, PKL tidak melawan petugas yang tengah merobohkan kios mereka. Justru, PKL terlihat asyik mengobrol dengan para petugas satpol PP.
Situasi antara PKL dan satpol PP seperti ini jarang sekali terjadi, apalagi penertiban berulang kali di kawasan Monas itu didominasi kericuhan. Situasi itu tidak terjadi di satu titik saja, tetapi di beberapa titik.
Saat penertiban tengah berlangsung, aparat satpol PP yang beristirahat berbincang dengan PKL. Situasi ini tidak terjadi di satu titik saja, tetapi di beberapa titik Lapangan IRTI.
Sri, PKL yang berjualan minuman, mengaku ada empat kali sosialisasi pengosongan kios oleh pihak Pemprov. Itu juga yang menurut dia menjadi alasannya berbincang dengan petugas satpol PP.
"Sekarang kan memang sudah dirobohkan. Jadi, kenapa harus melawan? Satpol PP juga baik, ternyata enak diajak ngobrol," kata Sri kepada Kompas.com.
Ia pun mengatakan tidak ada masalah dengan pembongkaran tersebut karena sudah ada lokasi binaan di Lenggang Jakarta yang disediakan untuk pedagang.
Sri pun mengungkapkan, satpol PP memang awalnya terlihat sadis. Namun, kata dia, kalau sudah mengenal, tidak lagi ada kata sadis untuk mereka.
"Kan kalau penertiban suka bikin kesel, tapi mereka baik. Pas sosialisasi juga baik. Jadi kita juga enak," kata dia.
PKL lain, Imam, juga mengatakan hal senada. Menurut dia, bukan hal aneh bila dia asyik mengobrol dengan petugas satpol PP.
"Ini mah sudah biasa karena sosialisasi bagus. Kalau yang ricuh, ya itu mah bukan PKL kita," ucap dia singkat.
Meski personel satpol PP sibuk membersihkan kawasan IRTI, mereka tak segan menyapa atau sekadar mengajak berbincang PKL di lokasi. Tidak terlihat kecanggungan di antara mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.