Saung ini baru berdiri tidak kurang dari lima bulan. Berjarak 200 meter dari Pintu Gerbang Si Pitung, saung ini berbeda dengan yang lain. Sajian khasnya adalah kopi pletok.
Pemilik saung, Hafiz, mengatakan kopi pletok racikannya ini spesial. "Kopi Pletok murni kreasi dari saung ini, jadi ya dijamin belum ada yang menjual minuman ini di tempat lain," ujar Hafiz kepada Kompas.com pekan ini.
Kopi kreasinya ini terdiri dari 15 macam rempah. Tetapi dia enggan membocorkan rinciannya. Rahasia dapur, begitu katanya. "Tujuh rempah di antaranya hampir sama dengan rempah membuat bir pletok, jadi tak heran rasanya hampir serupa dengan bir pletok," ujarnya.
Ide membuat kopi ini berangkat dari teman-teman komunitas di saung yang mayoritas penyuka kopi. "Awalnya karena anggota komunitas menyukai kopi, dan karena kita suka berkreasi maka kita gabungkan antara kopi dan pletok yang kaya akan rempah, dan ternyata banyak masyarakat yang suka," ujar Hafiz.
Dalam sehari, Hafiz bisa menghabis dua termos kopi untuk dijual. Harganya pun tak terlalu mahal, hanya Rp 5.000 per cangkir. Penjualan itu belum termasuk jika ada orang yang memesan. Satu termosnya, kopi pletok dihargai Rp40.000.
Beberapa pengunjung mengaku ketagihan rasa unik yang dimunculkan minuman ini. Salah satunya Ica (26). "Rasanya unik yah, kopi tapi kok ada rasa pedas-pedasnya, aroma rempahnya juga kuat. Kalau menurut aku sih enak ini daripada bir pletok," kata Ica.
Pengunjung lain pun mengakui kekuatan rasa kopi pletok. "Beda dengan kopi biasa karena terasa dari rempah-rempahnya. Karena ada rempah-rempahnya, efek negatif dari kopi cenderung tidak ada, selain itu lebih "Indonesia". Rasanya hampir mirip dengan bajigur orang Sunda," kata Rina (40).
Hafiz menjamin kopi buatannya aman untuk penderita penyakit lambung. Itu karena rempah-rempah yang terkandung seperti Jahe bisa melindungi lambung. Jadi, minuman ini bisa menjadi solusi bagi pencinta kopi yang memiliki masalah lambung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.