Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sore di Setu Babakan

Kompas.com - 19/10/2014, 09:37 WIB
Desy Selviany

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pohon rindang mengelilingi area sekitar danau. Kicauan burung memecah kesunyian. Sore itu udara terasa sejuk. Di pinggiran Jakarta Selatan ini warga menghabiskan waktu, mengasingkan diri dari kebisingan Ibu Kota.

Setu Babakan memang sudah lama menjadi alternatif warga Jakarta untuk sekadar menyegarkan pikiran. Mereka duduk-duduk di pinggir danau, bercengkerama bersama karib ataupun keluarga.

"Enak bisa lihat pemandangan, buat refreshing sore juga nyaman di sini apalagi tempatnya gratis," ujar Yuni (40) salah satu pengunjung. Yuni datang membawa anaknya yang masih kecil.

Yuni yang sudang sering datang ke Setu Babakan, Srengseng Sawah ini juga peduli dengan kondisi setu yang terkesan kurang dirawat. Kata dia, banyak hal yang musti diperbaiki agar lokasi ini semakin manarik.

"Masih banyak yang harus dibagusin lagi sih, kayak pedagang dirapihin, area parkir juga diperluas sama bangku-bangkunya lagi dipercantik," kata Yuni kepada Kompas.com pekan ini.

Setu ini terlihat tidak rapi, misalnya saja bangku-bangku taman yang ala kadarnya. Jalanan di sekitar setu juga rusak dan becek bila diguyur hujan.

Selain Yuni, pengunjung lain, Alif (20) mengharapkan hal yang sama. "Tempatnya sih sudah enak buat ngabisin waktu luang sama pacar misalnya, hanya ya masih harus banyak yang ditambah," kata Alif.

Dia menyebut, salah satu yang harus diperhatikan adalah lampu-lampu taman. Tanamannya juga kurang variatif. "Bunga-bunga harus ditambah biar lebih cantik dan enak dipandang," kata pria yang membawa serta kekasihnya itu.

Alif berharap tempat wisata alam seperti itu diperbanyak jumlahnya. Apalagi kini ruang terbuka hijau nyaris lenyap dimakan gedung-gedung bertingkat.

Tempat 'nongkrong' mahasiswa

Karena lokasinya yang dekat dengan beberapa universitas, Setu Babakan kerap dijadikan tempat 'nongkrong' para mahasiswa. Salah satunya Efni (21), mahasiswa Universitas Pancasila. Efni dan teman-teman kampusnya mengaku hampir tiap sore menghabiskan waktu di Setu Babakan.

Dari kampusnya, Efni hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mencapai setu dengan kendaraan.

Satu yang membuat Efni dan teman-temannya betah berlama-lama di setu adalah banyaknya penjual makanan. Selain menikmati suasana, mereka juga berwisata kuliner khas Betawi di tempat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com