Kijang Innova hitam B 1124 BH, "mobil perang" yang biasa dia tumpangi selama dua tahun memimpin DKI Jakarta, tak lagi tampak.
Pada pekan-pekan ini, bersama pemunculan Jokowi yang terlihat adalah mobil kepresidenan Mercedes-Benz hitam B 1190 RFS dan Kijang Innova putih B 1982 SID.
Kijang putih baru mulai terlihat setelah dia menyatakan pengunduran diri sebagai Gubernur DKI pada Kamis (16/10/2014).
Hitam lalu putih
Meski baru belakangan muncul, Kijang putih inilah yang mengantarkan Jokowi bertemu dengan kompetitornya pada Pemilu Presiden 2014, Prabowo Subianto, Jumat (17/10/2014).
Lantas, apa kabar "mobil perang" si Kijang hitam?
"Kijang hitam sudah dibalikin ke Balaikota," ujar orang dekat Jokowi ke Kompas.com, Minggu (19/10/2014).
Pria yang mendampingi Jokowi sejak masih menjadi Wali Kota Surakarta itu mengatakan, Kijang hitam tersebut merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Seiring Jokowi tak lagi menjadi Gubernur DKI, maka fasilitas dari Pemprov DKI yang sebelumnya melekat kepadanya pun tak lagi bisa digunakan, tak terkecuali si Kijang Hitam.
Selama tak lagi bersama Kijang hitam, aktivitas Jokowi pada hari-hari ini akan "ditemani" Kijang putih, sampai ada kepastian soal mobil dinas kepresidenan untuknya.
Kijang putih yang masih bersih dan mulus itu mempunyai asal-usul sama dengan Kijang hitam terdahulu, yakni sama-sama mobil sewaan dari perusahaan di Jakarta Selatan. "Sewa. Enggak tahu sampai kapan," lanjut dia.
Bersejarah
Kijang hitam yang sebelumnya dipakai Jokowi bisa dibilang bersejarah. Mobil inilah yang mengantarkan Jokowi blusukan ke pelosok DKI, sejak menjadi Gubernur DKI per 15 Oktober 2012.
Jejak blusukan itu pun membekas di badan "mobil perang" tersebut. Goresan dan penyok tidak terhindarkan dari semua rangkaian blusukan yang tak selalu melewati jalan mulus atau lebar.
Lecet terbanyak di badan mobil varian Luxury bermesin 2.000 cc itu ada di bagian pintu tengah di sisi kiri, tempat Jokowi biasa duduk.
Di bagian yang sama juga ada bekas penyok yang kasatmata sekalipun masuk kategori ringan, seperti halnya lecet goresannya.
Khusus soal penyok, kerusakan itu juga tampak di pintu tengah di sisi kanan mobil dan di bagian belakang.
Tak sampai dua tahun, tugas "mobil perang" itu usai sudah. Penyebutan Kijang hitam menjadi "mobil perang" itu pun menjadi satu paket sejarah dengan lecet dan penyok, saksi dari blusukan sang gubernur, dalam satu cerita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.