Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk "Terima Kasih SBY" Jadi Alas Duduk

Kompas.com - 20/10/2014, 10:42 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa dan siswi dari SD, SMP, maupun SMA dari beberapa sekolah di DKI Jakarta saat ini sedang menunggu kehadiran Joko Widodo, Jusuf Kalla, dan Susilo Bambang Yudhoyono di Jalan Sudirman, Senin (20/10/2014). Sambil menunggu, mereka menjadikan spanduk-spanduk yang mereka bawa sebagai alas duduk di trotoar.

Spanduk berwarna putih dengan tulisan "Terima Kasih SBY" berukuran besar tampak digelar di trotoar Jalan Sudirman. Sebagian duduk di atas spanduk, sebagian lagi berdiri di pinggir jalan sambil membawa bendera merah putih.

"Kami ingin menyambut SBY usai pelantikan Jokowi dan JK. Sekaligus menyambut mereka juga," ujar Juarti, guru SDN Pelamampang 11 Pagi, di Sudirman.

Pukul 09.00 WIB tadi, rombongan pelajar ini sudah menyambut SBY yang akan berangkat menuju DPR untuk pelantikan Jokowi-JK. Kali ini, mereka menunggu pelantikan selesai untuk menyambut SBY kembali.

Pantauan Kompas.com, rombongan pelajar dan mahasiswa ini membawa bendera Merah Putih. Masing-masing dari mereka mengenakan seragam atau almamater masing-masing. Mereka membawa spanduk yang berisi ucapan-ucapan selamat kepada Joko Widodo dan juga salam perpisahan bagi SBY.

"Selamat Bertugas Presiden RI Bapak Joko Widodo", "I love you Bapak Jokowi", "Bapak SBY Jasamu Selalu Kukenang", "I Love You Bapak SBY". Tulisan-tulisan itulah yang muncul di spanduk-spanduk yang mereka bawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com