"Makanya, beliau (Jokowi-JK) mau meluncurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Jakarta ini akan menjadi sebuah model transformasi ini. Beliau sudah sangat komitmen bahwa urusan Jakarta adalah tanggung jawab beliau, jadi saya tetap wakilnya Pak Jokowi untuk urusan Jakarta," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (20/10/2014).
Menurut Basuki, perdagangan bebas di Asia Tenggara pada 2015 dan bonus demografi pada 2025 merupakan pertaruhan kinerja Jokowi-JK. Indonesia harus dapat sejajar dengan negara lainnya.
Jokowi, lanjut dia, harus dapat mempersiapkan tenaga kerja yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan demikian, pada saat bonus demografi tahun 2025, Indonesia tidak tertinggal dengan bangsa lainnya.
"Nah, untuk menyongsong itu (bonus demografi) butuh persiapan. Kalau enggak, namanya bukan bonus demografi, tapi kutukan demografi. Makanya, saya sangat yakin Pak Jokowi sama Pak JK akan mencatatkan sejarah dengan baik, bangsa kita bisa memasuki Indonesia emas," kata Basuki.
Saat bonus demografi itu, lanjut dia, pemerintah harus mempersiapkan tenaga kerja terdidik sesuai dengan kebutuhan dunia. Ke depannya, kata dia, lebih penting aspek kreativitas daripada modal dalam membangun SDM potensial.
"Kalau bicara kreativitas, maka manusia harus dilatih agar kapasitasnya memiliki kreativitas sehingga menjadi sebuah keunggulan komparatif bangsa kita," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.