Pantauan Kompas.com, banyak warga yang memarkir kendaraannya sembarangan. Parkir liar muncul di beberapa lokasi. Seperti misalnya di dekat Jalan Medan Merdeka Utara, sepeda motor diparkir di atas trotoar. Ada juga di pinggir jalan yang dipadati oleh pedagang.
Sedangkan di sisi jalan yang lain digunakan untuk parkir mobil, tepatnya di jalan Medan Merdeka Barat. Jalan itu menjadi semakin sempit karena lahan parkir mobil memakai dua sampai tiga lajur jalan.
Tidak hanya itu, jalur transjakarta juga ditutupi oleh kendaraan yang parkir di sana akibat penuhnya parkiran di IRTI Monas dan tempat-tempat sekitarnya, seperti di Masjid Istiqlal.
Petugas yang mengurus parkir bukan dari badan resmi pemerintah maupun swasta, tetapi tukang parkir tidak berizin. Mereka mematok harga yang cukup tinggi untuk tiap kendaraan yang parkir di sana.
"Kalau motor di sini Rp 5.000 sampai malam. Mobil bisa Rp 10.000 sampai Rp 15.000," ujar seorang juru parkir di parkir liar dekat stasiun Gambir, Wawan.
Nominal tarif parkir itu, tambah Wawan, tidak kaku alias dapat berubah tergantung juru parkir yang mengurus tempat parkir di sana. Kata Wawan, tidak jarang bila juru parkir melihat pemilik kendaraan yang dinilainya orang berada maka akan dimintai harga parkir yang mahal.
Parkir liar ini menyebabkan kemacetan di jalan sekitar Monas, seperti jalan Medan Merdeka Selatan, depan Stasiun Gambir, dan kawasan Masjid Istiqlal.
Selain kendaraan, kemacetan semakin diperparah dengan adanya pedagang gerobakan yang sering bolak-balik bahkan melawan arus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.