Salah satu koordinaor mengatakan, para relawan sudah kelelahan karena mereka telah membersihkan sampah dari pagi sampai sore hari.
"Tim kami 30 orang sudah kelelahan, sekitar pukul 19.00 sudah pulang. Tetapi, ada juga yang pulang pukul 20.00," kata Sandyawan, koordinator relawan pembersih sampah dari Ciliwung Merdeka, kepada Kompas.com, Selasa (21/10/2014) siang.
Sandyawan menambahkan, mereka yang telah bertugas sejak pukul 13.00 untuk membersihkan sampah di dalam Monas itu kesulitan soal alat, salah satunya kantong plastik besar untuk menampung sampah yang terbatas.
Selain itu, koordinasi dengan sesama panitia untuk menambah alat pembersih sampah dinilai sulit. Koordinator dari tim relawan peduli lingkungan Buddha Tzu Chi, Winarso, menjelaskan, tidak ada arahan dari Panitia Nasional Syukuran Rakyat untuk membersihkan sampah di dalam kawasan Monas.
Mereka hanya diberikan rute tertentu dalam membersihkan sampah. "Kami kemarin ada 60 orang, itu hanya bersih-bersih itu dari Dukuh Atas sampai Istana Merdeka. Dari pengaturan panitia, kami ditempatkan di sana," ucap Winarso saat dihubungi.
Selain itu, Winarso kaget karena tidak tahu acara Syukuran Rakyat berlangsung sampai malam hari di Monas. Adapun acara tersebut merupakan Konser Salam Tiga Jari, yang menyebabkan menumpuknya sampah di dalam areal Monas.
"Wah jujur saya baru tahu, saya pikir acara sampai sore saja," kata dia. Seusai Konser Salam Tiga Jari yang baru selesai sekitar pukul 22.00, sampah sudah terpantau banyak di Monas. Sampai pagi ini, sampah pun masih jelas terlihat dan mengganggu aktivitas warga, terutama yang biasa berolahraga di Monas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.