"Kalau boleh pilih, Bu Yani saja. Karena kalau wagubnya dia, pasti langsung kencang (realisasi program) ngebut. Beliau sudah tahu semua karena dia paling senior dan tua di DKI," kata Basuki, di Balaikota, Selasa (21/10/2014).
Sebelumnya, Basuki mengatakan akan berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo untuk memilih calon wagub DKI. Bahkan, Basuki memperkenalkan Yani sebagai wagub DKI yang baru di hadapan Jokowi saat berpamitan dengan PNS DKI, Jumat (17/10/2014) lalu. [Baca: Didampingi Jokowi, Ahok Kenalkan Wagub DKI yang Baru]
Sementara itu, bagaimana pendapat Jokowi atas pilihan Basuki itu? "Ya oke-oke saja. Beliau (Jokowi) bilang iya-iya atau enggak-enggak, Pak Jokowi kan enggak jelas iya atau enggaknya he-he-he...," kata Basuki.
Selama ini, Basuki selalu berujar bahwa sosok Yani ideal untuk mendampinginya di Jakarta. Basuki menganggap Yani adalah tipe pejabat DKI yang pekerja keras. Selama menjadi Kepala Bappeda DKI, Yani dianggap berhasil mengelola alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.
Ia juga menguasai semua bidang yang ada, seperti kesejahteraan masyarakat, lingkungan, transportasi, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. [Baca: Diperkenalkan oleh Ahok sebagai Wagub DKI, Yani Tersipu]
Sosok pekerja keras yang ada di dalam diri Yani menjadi nilai plus di mata Basuki. Selain Yani, Basuki juga pernah berujar menginginkan mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat dan mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono untuk menjadi calon wagub DKI.
Namun, dua nama yang paling kuat mencuat dalam bursa calon wagub DKI adalah Boy Sadikin dan M Taufik. Beberapa waktu lalu, muncul nama Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Nachrowi Ramli yang akan menjadi calon wagub DKI.
Bahkan, Basuki juga menyepakati usulan Nachrowi daripada mendukung dua nama terkuat yang bakal dicalonkan PDI-P dan Gerindra. Terakhir, nama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani juga dipertimbangkan menjadi pendamping Basuki untuk membangun Jakarta Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.