Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hafitd Pun Tercekat Saat Ditanya Hakim soal Alasan Membunuh Ade Sara

Kompas.com - 21/10/2014, 20:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ahmad Imam Al Hafitd mengakui, putus cinta dengan Ade Sara Angelina Suroto pada 2012 merupakan awal dari kemarahan yang berujung pembunuhan terhadap mantan kekasihnya itu. Namun, dia pun tercekat ketika ditanya oleh hakim tentang alasan membunuh Ade Sara.

"Waktu putus memang saya ada masalah dengan Ade Sara. Dia putusin saya waktu itu karena alasan beda agama," ujar Hafitd di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2014). Dia mengaku sudah berusaha ikhlas dengan keputusan Ade, tetapi merasa tidak terima saat Ade punya pacar lagi.

Hafitd tidak terima karena pacar baru Ade ternyata juga beda agama. "Hey kenapa gini? Waktu itu katanya putus karena beda agama. Kenapa sekarang pacaran sama yang beda lagi?" ujar Hafitd mengulang pertanyaan kepada Ade Sara, yang lantas tak berjawab.

Hafitd mengatakan, kemarahan itu pun sempat lama hilang. Terlebih lagi, dia sudah punya pacar baru, yakni Assyifa Ramadhani, tersangka lain dalam perkara ini. Namun, dia melanjutkan, Assyifa ternyata juga bermasalah dengan Ade karena cemburu.

Menurut Hafitd, dia menyadari Assyifa sangat membenci apapun yang berhubungan dengan Ade Sara. Dalam keterangannya di persidangan itu, Hafitd mengaku kerap bertengkar dengan Assyifa karena Ade Sara.

Hafitd mengatakan pada hari pembunuhan Ade Sara dia tak berniat membunuh bekas pacarnya itu. Dia mengaku hanya ingin menenangkan Assyifa sekaligus menghentikan kecemburuannya terhadap Ade Sara.

Dalam persidangan ini, Hafitd mengaku tak menyangka bahwa dia akhirnya malah membunuh Ade Sara. Dia, yang semula menjawab dan mengakui perbuatannya dengan tenang, tiba-tiba tercekat dan terdiam ketika hakim bertanya alasannya membunuh Ade Sara. "Saya enggak tahu kenapa waktu itu saya seakan marah banget sama Ade Sara," ujar dia setelah berjeda beberapa saat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com