Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Renovasi Mahal, Pedagang Pasar Senen Mengadu ke DPRD

Kompas.com - 22/10/2014, 16:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pedagang Pasar Blok VI Pasar Senen, Jakarta Pusat, mendatangi Gedung DPRD DKI untuk melaporkan seputar biaya revitalisasi pasar yang mereka nilai terlampau mahal, Rabu (22/10/2014). Mereka meminta anggota DPRD DKI untuk membantu menekan biaya revitalitasi agar lebih terjangkau.

Lukito (48), salah seorang perwakilan pedagang, mengatakan bahwa biaya sewa setelah direvitalisasi yang harus dibayar para pedagang adalah Rp 75 juta per meter untuk kios yang berada di lantai dasar dan Rp 65 juta untuk kios yang berada di lantai satu.

Sementara itu, untuk kios di lantai dua, dikenai biaya sewa sebesar Rp 55 juta per meter dan lantai tiga sebesar Rp 44 juta per meter. Biaya tersebut untuk hak guna pemakaian selama 20 tahun.

"Para pedagang tidak mampu. Tapi, kami belum tahu berapa besaran harga yang cocok. Kami menilai harga itu terlalu mahal. Karena itu, kami ingin berdiskusi dengan anggota Dewan," ujar Lukito.

Hal serupa juga dikatakan Gatot (43). Menurut dia, PD Pasar Jaya telah memberikan sosialisasi terkait harga sewa. Namun, para pedagang menolaknya karena dianggap terlalu mahal.

"Sebenarnya, mau kalau mau revitalisasi mau saja, tapi harganya terlalu mahal, apalagi ditambah PPN dan balik nama kios," ujar Gatot.

Kedatangan para pedagang diterima oleh Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik. Kepada para pedagang, Taufik menyarankan pedagang agar segera melakukan negosiasi ulang dengan PD Pasar Jaya.

Menurut Taufik, pedagang Pasar Blok Blok VI Pasar Senen dan PD Pasar Jaya harus mencari jalan keluar. "Harus ada sosialisasi sehingga ada kesepakatan harga antara pedagang dan PD Pasar Jaya," ujar politisi Partai Gerindra itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com