"Hah?" spontan ucap Kepala Unit Pengelola Monas Rini Hariyani, saat ditemui untuk diminta konfirmasi soal temuan itu, Rabu (22/10/2014). Dia pun sontak menutup mulut, mengekspresikan keterkejutan.
Sesaat kemudian, Rini justru berentet menyampaikan keluhan. Dia mengatakan telah berupaya untuk memperketat jam masuk ke kawasan Monas dengan tujuan antara lain untuk menekan kemungkinan lokasi itu dipakai untuk kegiatan mesum.
Rini lalu mengeluhkan juga soal kekurangan sumber daya untuk memastikan soal pemakaian kawasan Monas hingga larut malam. "Makanya, itu masih sering kebobolan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," ujar dia.
Menurut Rini, personel yang sekarang ada di instansinya adalah sumber daya untuk pelayanan kepada masyarakat. Dia melanjutkan bahwa personel yang benar-benar fokus soal pemberian izin dan pengawasan penyelenggaraan acara di Monas belum ada.
"Mau diberi batasan jam kunjungan juga belum mempan kalau masih ada penyelenggaraan acara melebihi waktu kunjungan," keluh Rini. Sejak pertengahan September 2014, Monas memberlakukan jam kunjungan hanya untuk rentang waktu pukul 04.00 hingga pukul 20.00 WIB.
Saat berada di kawasan Monas, Rabu siang, Kompas.com mendapati satu kotak kondom isi tiga, menyatu dengan sampah lain. Di dalamnya, tinggal tersisa satu kondom. Tempat sampah itu berlokasi di sudut sisi timur Monas, di kawasan yang masih cukup rapat dengan tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.