Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditutup, 13 Tempat Penampungan dan Pemotongan Ayam di Jakarta Pusat

Kompas.com - 22/10/2014, 23:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2014) menutup 13 tempat penampungan dan pemotongan ayam, di Jalan Pangkalan Asem. Penutupan ini disebut sebagai bagian dari skenario mewujudkan Ibu Kota yang bersih, sehat, dan semakin teratur.

”Kami tidak bisa menemukan lahan yang tepat (untuk memindahkan tempat penampungan dan pemotongan yang ditutup ini)di Jakarta Pusat karena semua lahan dekat dengan permukiman warga," Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Darjamuni, seperti dikutip dari Kompas edisi Rabu (22/10/2014).

Djarmuni mengatakan lokasi penampungan dan pemotongan unggas yang berada di dekat permukiman warga berpotensi menyebarkan virus flu burung. Selain itu, limbah pemotongan ayam yang tidak dikelola dengan baik juga dapat merusak lingkungan dan menyebabkan polusi udara.

"Pedagang (unggas) dari Jakarta Pusat akan dibagi ke lokasi-lokasi yang tersedia,” lanjut Darjamuni. Pemprov sudah menyiapkan empat tempat penampungan dan pemotongan unggas yang diperbolehkan. Lokasi itu berada di daerah Rawa Kepiting (Jakarta Timur), Petukangan Utara (Jakarta Selatan), Kali Deres (Jakarta Barat), dan Rorotan (Jakarta Utara).

Bertahap

Darjamuni menjelaskan, penutupan tempat penampungan dan pemotongan unggas akan dilakukan secara bertahap. Pada 2017 ditargetkan semua tempat penampungan dan pemotongan unggas yang tersebar di Jakarta sudah direlokasi.

Setelah Jakarta Pusat, penutupan tempat penampungan dan pemotongan unggas lain segera dilakukan di Jakarta Timur. Di wilayah ini penutupan akan dilaksanakan pada awal 2015.

Di Jakarta Pusat, ada empat kecamatan yang masih menjadi tempat penampungan dan pemotongan ayam, yakni Cempaka Putih (8 lokasi), Johar Baru (5), Kemayoran (3), dan Senen (3). Lima lokasi yang ditutup berada di Kecamatan Johar Baru dan delapan lokasi lainnya berada di Kecamatan Cempaka Putih.

Petugas memasang papan pengumuman dengan tulisan ”Tempat Ini Ditutup untuk Kegiatan Penampungan dan Pemotongan Unggas”. Papan berada tepat di depan pintu masuk.

Kepala Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat Ishom Setyawan mengatakan, pada Rabu (22/10) ini, tempat penampungan dan pemotongan ayam di Kecamatan Senen dan Kemayoran juga akan ditutup.

Dasar penutupan

Penutupan itu dilaksanakan sesuai dengan Pasal 6 Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengendalian, Pemeliharaan, dan Peredaran Unggas. Dalam peraturan itu disebutkan, setiap orang atau badan hukum yang memasukkan unggas pangan ke Jakarta wajib ke lokasi yang sudah ditentukan.

Ishom menjelaskan, penutupan tempat penampungan dan pemotongan ayam itu merupakan tindak lanjut dari surat peringatan ketiga yang sudah diberikan kepada semua pemilik tempat penampungan dan pemotongan ayam. Tempat usaha dengan jumlah penjualan lebih dari 200 ayam per hari menjadi lokasi yang mendapatkan prioritas penutupan.

Tempat penampungan dan pemotongan ayam di Jalan Pangkalan Asem berada di antara rumah warga. Sejumlah tempat penampungan dan pemotongan ayam bahkan menjadi satu dengan tempat tinggal pemiliknya. Tumpukan kandang ayam mudah dijumpai di antara rumah warga. Bau ayam juga akan mudah tercium.

Ishom menjelaskan, pedagang tidak dilarang berjualan ayam di Jakarta Pusat. Namun, ayam yang dijual harus sudah berbentuk potongan. Pemotongan ayam dapat dilakukan di tempat yang sudah disediakan, seperti di daerah Rawa Kepiting.

(A14)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com