Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Susah Sekali Mengusir Mereka"

Kompas.com - 23/10/2014, 11:46 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengelola Monumen Nasional hampir kehabisan akal mengusir pedagang kaki lima yang tetap berjualan di kawasan tersebut meskipun sudah dilarang. PKL terus masuk dari pintu-pintu Monas yang seharusnya diperuntukkan hanya bagi pengunjung.

"Susah sekali mengusir mereka, saya juga heran. Kalau perlu Monas tutup dua bulan biar bersih dari PKL. Dalam dua bulan itu pengelola tetap kerja, bersih-bersih dan perbaiki semua fasilitas," kata Kepala Unit Pengelola Monas Rini Hariyani, Kamis (23/10/2014).

Ia mengatakan, adanya PKL berpotensi menambah jumlah sampah yang dibuang ke taman. Selain itu, PKL juga membuat pihak pengelola kesulitan untuk menambah fasilitas baru. Misalnya, pengelola sudah mendapat bantuan dari Komunitas Bike to Work untuk jasa penyewaan sepeda di Monas, tetapi karena adanya PKL, hal itu masih sulit diwujudkan.

"Di sini (Monas) kan ada yang menyewakan sepeda-sepeda. Itu liar semua. Giliran kami mau adakan yang resmi jadi susah," kata Rini.

Bercampurnya penyewaan sepeda resmi dan liar akan menyulitkan pengawasan dari pihak pengelola. Dengan demikian, sebelum PKL bersih, Rini menginginkan pengadaan penyewaan sepeda resmi ditunda dulu.

Pengamatan Kompas.com, PKL mulai dari pedagang minuman, peluit, mainan, juru foto, ondel-ondel, hingga penyewaan sepeda, menyebar di seluruh kawasan Monas. Mereka datang sejak pagi hingga Monas ditutup. Sebagian dari mereka bahkan mengemis kepada para pengunjung. "Kak bantuannya, Kak, buat makan saja, Kak," kata seseorang di dalam kostum ondel-ondel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com