Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Kemarau, Taman di Jalan Agus Salim Kering

Kompas.com - 23/10/2014, 12:32 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat melewati Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, pemandangan memprihatinkan tampak dari taman-taman di sepanjang jalan tersebut.

Pengamatan Kompas.com, Kamis (23/10/2014), rumput-rumputnya berwarna kecoklatan dan mengering. Tanaman-tamanan berbunga di tengah taman pun tak jauh berbeda, semua tampak layu dan kering. 

Sementara itu, tak jauh dari sana, pemandangan taman lainnya juga hampir sama. Misalnya tanaman di taman interaktif di Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat, yang juga tampak kekeringan. Bukan hanya tanaman, fasilitas umum yang ada di taman ini bahkan juga terlihat rusak dan hilang.

Kompas.com belum berhasil meminta tanggapan Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Pusat Yansen Saragih. Dia tidak berada di ruang kerjanya di Gedung C Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis siang. Yansen juga tidak bisa dihubungi melalui telepon.

Ditemui terpisah, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Pusat Eldi Andi menyayangkan bila Sudin Pertamanan Jakpus benar melakukan pembiaran pada taman-taman di wilayah tersebut.

Menurut dia, seharusnya Sudin Pertamanan lebih baik lagi dalam melakukan perawatan bagi taman-taman. Lebih lanjut, ia menjelaskan perawatan tanaman di taman berbeda saat musim hujan dan kemarau.

"Saat musim kemarau, tanaman butuh lebih banyak air. Meskipun Kasudin bilang pihak mereka tetap melakukan penyiraman, tetapi seharusnya lebih sering karena sangat jarang turun hujan. Seharusnya ada strageti untuk merawat tanaman di musim kemarau," ungkap dia saat dihubungi Kamis (23/10/2014).

Eldi menekankan supaya Sudin Pertamanan sesegera mungkin melakukan perawatan intensif untuk tanaman-tanaman di taman yang mengalami kekeringan. Tujuannya supaya tanaman tidak mati dan membutuhkan penanaman ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com