Namun, baru sehari menjajal rumah dinas, pria yang akrab disapa Ahok itu sudah merasa tidak betah menetap di sana. Mengapa?
"Rumah dinas banyak nyamuknya. Desain bangunannya tidak dibuat untuk (menangkal) nyamuk. Jadi, banyak nyamuk," kata Ahok, di Balaikota, Kamis (23/10/2014).
Bahkan, saat Ahok menerima beberapa media di rumah dinas, malam tadi, tak henti-hentinya Ahok menepuk nyamuk. Ia terlihat menepuk nyamuk yang mencoba mengisap darah di tangan dan lehernya.
Oleh karena itu, Ahok menginstruksikan staf pengamanan dalam (pamdal) yang bertugas khusus di rumah dinas Gubernur DKI, Tunjung, untuk membeli raket nyamuk.
"Harus ada semprotan nyamuk, beli raket nyamuk lima buah cukup mungkin ya. Nanti kalian bisa lihat Plt Gubernur pedang-pedangan pakai raket nyamuk. Ha-ha-ha..." kata Basuki tertawa.
Ahok juga merasa heran bagaimana mungkin mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo betah menempati rumah dinas selama dua tahun.
"Nyamuknya ganas-ganas lho di sini. Enggak enak ada tamu terus nyamuknya terbang-terbang. Aneh, kok Pak Jokowi bisa betah tinggal di sini," kata Ahok.
Sebelumnya, Ahok memastikan tidak akan menempati rumah dinas gubernur. Ia memilih untuk tinggal di rumah pribadinya, di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Sebab, lokasi sekolah anak-anaknya tidak jauh dengan rumah pribadinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.