Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hati-hati Paspor 24 Halaman"

Kompas.com - 23/10/2014, 14:28 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kristianto merasa heran saat mengurus perpanjangan paspor di Imigrasi Depok pada Selasa, 14 Oktober 2014. Saat mengajukan paspor yang memiliki 24 halaman, dia disarankan untuk membuat yang 48 halaman. Menurut keterangan petugas Imigrasi, 24 halaman hanya untuk tenaga kerja Indonesia. Benarkah?

Kasubag Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Imigrasi Yan Wely Wiguna mengatakan, hal itu tidak benar. Namun, memang ada beberapa negara yang menolak jika jumlah halaman di buku paspor hanya 24.

"Kalau ada penolakan, itu laporan ada di kedutaan. Kedutaan menolak mereka (pemilik paspor yang melakukan perjalanan), tapi memang tidak ada laporan ke kita," kata Yan Wely di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2014).

Ia mengungkapkan, penolakan ini sempat terjadi di beberapa negara. Instansinya pun telah menyampaikan pemberitahuan kepada negara-negara lain bahwa penggunaan paspor 24 halaman dan 48 halaman dari warga negara Indonesia berlaku sama. Namun, kata dia, ada beberapa negara yang dalam imigrasinya memiliki alasan tersendiri dalam penolakan itu.

Itu semua, tambah dia, tergantung imigrasi di negara yang bersangkutan. Imigrasi negara terkaitlah yang dinilai berhak menerima dan menolak warga negara lain masuk ke wilayahnya. Menurut dia, penolakan yang dilakukan imigrasi negara lain ditinjau dari segi bonafitnya.

"Di Malaysia ada dasar penolakan yang disertakan ke orang terkait. Di tempat lain, belum tentu ada. Sebagai hukum internasional, penolakan ini kami terima. Kalau kita tidak ada penolakan kedatangan warga negara sendiri meski tanpa dokumen," ujarnya.

"Sebagai petugas, sampai mati kita tidak ada perbedaan sama dua jenis paspor itu. Namun, kalau sebagai teman, Saya bilang hati-hati paspor 24 halaman soalnya masih ada negara yang masih nolak," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com