Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Panggung Disiapkan di Luar Monas untuk Penampilan Peserta Parade

Kompas.com - 24/10/2014, 13:26 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Gelar Budaya Rakyat yang akan diselenggarakan pada 1-2 November 2014 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat akan menyiapkan tiga panggung di luar Monas.

Panggung ini nantinya untuk menampilkan atraksi daerah di setiap sudut jalur parade. "Ada panggung lain dengan ukuran lebih kecil untuk performance di parade itu. Para peserta tampil singkat di panggung itu," kata Sekretaris Umum Gelar Budaya Rakyat, Eddhi Wahyudhi kepada Kompas.com, Jumat (24/10/2014).

Panggung itu, ungkap dia, sebagai pengiring perjalanan parade di tiga titik luar Monas. Satu panggung berada di seberang gedung Kementerian Dalam Negeri, panggung lainnya berada Radio Republik Indonesia (RRI) dan seberang Indosat atau menjelang pintu masuk silang Monas barat daya. [Baca: Setelah Syukuran Rakyat, Relawan Jokowi Akan Gelar Budaya Rakyat]

Peserta parade itu antara lain, Marching Band dengan 2.000 orang, pelajar DKI Jakarta 3.000 pelajar, Keraton Yogyakarta dan Pakualaman, Kabupaten Buton, Nias, Provinsi DKI Jakarta, Aceh, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Ada pula budayawan dari Taman Ismail Marzuki (TIM) akan mengikuti parade. Selain itu, beberapa komunitas juga turut bergabung dalam parade, salah satunya komunitas sepeda onthel.

"Sementara ini dari TIM budayawan yang akan ikut parade 25 orang. Mereka juga akan mengisi panggung aktivitas. Kalau untuk peserta sudah 7.000 orang terdaftar," ujar Eddhi.

Nantinya, tambah dia, ada pula perwakilan dari negara sahabat Sri Lanka, Korea, Jepang, China, Malaysia meramaikan Gelar Budaya Rakyat di Monas yang memiliki tagline 'Bukan Main dan Bukan Main-Main Kita Punya Budaya Bro !!!'.

Ia juga mengungkapkan akan ada manajemen penonton seperti permintaan Presiden RI Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta menjelang Pawai Seni Budaya Kreatif 2014 pada Senin (18/8/2014) lalu.

"Waktu itu Pak Jokowi minta manajemen penonton kirab budaya, tetapi enggak sempat kita terapkan. Makanya kali ini kami buat manajemen penonton supaya parade berjalan lancar dan penonton tidak merusak rangkaian parade," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com